Guangdong, REQNews.com -- Propinsi Guangdong di selatan Tiongkok menerapkan karantina wilayh dan <a href="https://x.com/AccurateHQ/status/1953142964840218644">taktik penanggulangan Covid-19</a> untuk melawan wabah Chikungunya, virus yang ditularkan nyamuk.Chikungunya menginfeksi ribuan orang, dengan pusatnya di Foshan -- kota kecil yang terletak 170 kilometer utara Hong Kong. Di kota ini, separuh dari hampir 8.000 kasu terjadi.Virus chikungunya menyebabkan demam mendadak, ruam, dan nyeri sendi, yang dapat melemahkan dan terkadang berkepanjangan. Meski jarang berakibat fatal, gejala serangan virus ini dapat mempengaruhi kualitas hidupBerbeda dengan Covid-19, yang dimulai tahun 2019 dan menyebabkan lebih tujuh juta kematian di seluruh dunia, Chikungunya tidak menular langsung dari orang ke orang.Orang-orang yang terkena Chikungunya dikarantina di bangsal isolasi khusus di rumah sakit. Seorang pejabat mengatakan pasien diharskan tetap berada di tempat tidur yang dilindungi kelambu, untuk mendegah nyamuk menggigit pasien dan menyebarkan virus.Pemerintah Guangdong meluncurkan kampanye antinyamuk yang agresif, dan memerintahkan warga membersihkan semua suebr air yang tergenang di dalam dan sekitar rumah. Petugas masyarakat melakukan inspeksi dari rumah ke rumah, dan yang kedapatan melanggar akan dikeakan denda hingga 10 ribu yuan dan tututan pidana karena menghalangi kesehatan masyarakat.Foto dan video yang disebar di media sosial memperlihatkan jalanan kosong dan kerbabut. Insektisida disemprotkan untuk mengendalikan populasi nyamuk.Drone dikerahkan untuk mengidentifikasi lokasi perkembangbiakan portensial, dan pihak berweanng memasukan nyamuk gajah, spesies tidak berbahaya yang larvanya memangsa nyamuk pembawa virus, ke dalam eksosistem lokal.

Tiongkok Melawan Wabah Chikungunya dengan Taktik Membendung Virus Covid-19

Berita Terkait

Berita Rekomendasi