Nagasaki, REQNews.com -- Hari ini, 9 Agustus pukul 11:02, kali pertama <a href="https://www.channelnewsasia.com/east-asia/japan-nagasaki-world-war-two-atomic-bomb-anniversary-cathedral-bells-5286176">lonceng kembar Katedral Urakami</a> di Nagasaki berdentang serempak untuk menandai jatuh bom atom kedua, 80 tahun lalu.Setelah hujan deras sepanjang Sabtu pagi, dan berhenti sesaat sebelum hening cipta, upacara yang dihadiri Walikota Nagasaki Shiro Suzuki mendesak dunia menghentikan konflik bersenjata."Krisis yang dapat mengancam kelangsungan hidup umat manusia, seperti perang nuklir, sedang membayangi kita yang hidup di planet ini," kata Shiro Suzuki.Fat Man, nama bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki, menewaskan 74 ribu penduduk. Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada AS dan menandai akhir Perang Dunia II.Setelah itu sejarawan berdebat apakah pemboman itu menyelamatkan lebih banyak kematian akibat invasi darat? Pertanyaan lain, apakah jumlah korban dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki jauh lebih sedikit jika Jepang ditaklukan dengan serangan darat?Korban tewas dua bom atom adalah 140 ribu di Hiroshima dan 74 ribu di Nagasaki, dan ratusan ribu lain hidup digerogoti paparan radiasi, dan trauma fisik dan psikis.Apa pun kesimpulan perdebatan tidak berarti apa-apa bagi para penyintas. Hiroshi Nishioka salah satunya. Ia berada tiga kilometer dari titik ledakan. Ia kini berusia 93 tahun, dan kerap menceritakan pengalaman mengerikannya."Mereka yang beruntung dan tidak terluka secara bertahap mengalami pendarahan gusi dan rambut rontok. Satu demi satu mereka meninggal," kenang Nishioka. <a href="https://www.aljazeera.com/news/2025/8/9/nagasaki-bells-to-ring-together-for-the-first-time-since-us-atomic-bomb">Katedral Urakami</a>Katedral Urakami, demikian banyak orang menyebut tempat ibadah umat Katolik di Nagasaki itu, hanya berjarak beberapa ratus meter dari hiposentrum -- atau titik ledak bom atom. Katedral hancur total, dengan hanya satu dari dua lonceng ditemukan di reruntuhan.Tahun 1959, Katedral Urakami dibangun kembali. Satu lonceng ditempatkan lagi di menara. Satu lainnya adalah sumbangan umat Katolik AS. Sesuai rencana, dua lonceng itu berdentang bersamaan dalam peringatan 80 tahun jatuh bom atom Fat Man di Nagasaki.Adalah James Nolan, profesor sosiologi di Williams College Massachussetts yang memimpin penggalangan dana untuk pembuatan lonceng kedua itu. Kakek Nolan, yang juga profesor, berpartisipasi dalam Manhattan Project yang menghasilkan dua bom nuklir pertama.Saat melakukan penelitian di Nagasaki, James Nolan bertemu orang Jepang penganut Katolik yang mengatakan; "Saya ingin mendengar kedua lonceng Katedral Urakami berdentang bersamaan."Kembali ke AS, Nolan berceramah dari satu ke lain gereja Katolik dan mengumpulkan donasi. Ia mengumpulkan 125 ribu dolar AS untuk mendanai lonceng kedua."Reaksi banyak orang saat mendengar cerita kami dan lonceng itu begitu luar biasa. Mereka menangis," kata Nolan.Kenichi Yamamura, kepala Katedral Urakami, mengatakan restorasi lonceng itu menunjukan kebesaran kemanusiaan.

80 Tahun Bom Atom Nagasaki: Hari Ini Lonceng Kembar Katedral Urakami Berdentang Serempak

Berita Terkait

Berita Rekomendasi