Bangkok, REQNews.com -- <a href="https://www.bangkokpost.com/thailand/general/3085160/thailand-denies-plan-to-seize-temple">Militer Thailand</a> membantah tuduhan Kamboja bahwa pihaknya sedang mempersiapkan serangan militer untuk merebut Kuil Ta Kwai di perbatasan yang disengketakan kedua negara.Tuduhan itu muncul setelah laporan media menyebut Letjen Boonsin Padklang, komandan wilayah Angkatan Darat 2 Thailand, mengumumkan rencana merebut Kuil Ta Krabei, juga populer dengan sebutan Ta Kwai, di Thailand.Letjen Boonsin dikabarkan mengatakan bahwa kuil itu milik Thailand dan harus kembali menjadi milik Thailand.Situs Cambodianew.com merespon kabar itu dengan mendesak masyarakat internasional menekan Thailand agar menghormati perjanjian gencatan senjata, tidak hanya dengan kata-kata tapi juga tindakan nyata.Letjan Maly Socheta, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, mengatakan pernyataan Letjen Boonsin merupakan pelanggaran gencatan senjata. Menurutnya, pernyataan itu juga merusak pertemuan Komite Perbatasan umum Kamboja-Thailand (CBC) di Malaysia, 7 Agustus lalu.Mengutip pernyataan bersama yang dikeluarkan usai pertemuan, Letjen Maly mencatat bahwa kedua pihak sepakat untuk memindahkan pasukan, termasuk unit patroli, ke posisi masing-masing.Mayjen Winthai Suvaree, juru bicara militer Thailand, mengatakan komentar Letjen Boonsin tentang kuil sengketa telah disalah-artikan. Menurutnya, Letjen Boonsin hanya mengatakan Kuil Ta Kwai beraada di bawah kedaulatan Thailand dan tidak memerintahkan pasukan untuk maju menuju posisi Kamboja di lokasi sengketa.Pasukan Thailand saat ini berada 30 meter dari lokasi sengketa, yaitu Kuil Ta Kwai. Mayjen Winthai mengatakan tidak ada rencana merebut kuil itu, tapi di masa depan Thailand akan berusaha menguasai Ta Kwai melalui cara yang tepat.

Thailand Bantah Tuduhan Persiapkan Serangan Militer untuk Rebut Kuil Ta Kwai

Berita Terkait

Berita Rekomendasi