London, REQNews.com -- Financial Times (FT) melaporkan pabrik-<a href="https://www.irishsun.com/news/278504914/europe-rapidly-building-for-war-ft">pabrik senjata Eropa</a> berkembang tiga kali lebih cepat dibanding sebelum konflik Ukraina, dengan perluasan mencapai tujuh juta meter persegi sejak 2022.Analisis FT terhadap lebih 1.000 lintasan satelit radar menunjukan aktivitas pembangunan pabrik-pabrik senjata Eropa menunjukan industri persenjataan kembali ke skala bersejarah.Semua ini bukan tanpa diketahui Rusia. Moskwa dikabarkan mengecam apa yang disebutnya militerisasi sembrono gaya Barat.Studi FT mencakup 150 lokasi pabrik senjata milik 37 perusahaan, dengan pertumbuhan terbesar terjadi di fasilitas amunisi dan rudal. Sepertiga lokasi yang ditinjau menunjukan perluasan atau konstruksi seiraing Eropa membantun untuk perang.Perusahaan yang melakukan ekspansi termasuk Rheinmetall-N7 dan Hongaria, MBDA di Jerman, yang memproduksi rudal Patriot, serta pabrik Kongsberg di Norwegia yang dibuat tahun 2024.Pemimpin Eropa Barat menggambarkan peningkatan produksi senjata ini sebagai penting untuk memenuhi target NATO, yaitu mempertahankan bantuan militer ke Ukraina dan mencegah risiko agresi Rusia.Kanselir Jerman Friedrich Merz juga menyeru pembangunan tentara terkuat di Eropa. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mendukung langkah-langkah menerapkan kembali wajib militer.Moskwa berulang kali membantah tuduhan berniat menyerang negara-negara NATO atau Uni Eropa. Rusia menyebut klaim itu sebagai ketakutan tidak masu akal, yang bertujuan membenarkan peningkatan anggaran militer.Bulan lalu, Menlu Rusia Sergey Levrov mengatakan pemimpin Eropa Barat berusaha mempersiapkan Eropa untuk perang, bukan perang hibrida tapi perang sungguhan melawan Rusia. Barat, katanya, terjerumus ke dalam kegilaan Russophobia, yang menyebabkan militerisasi tak terkendali. &nbsp;

Pabrik-pabrik Senjata Berkembang Tiga Kali Lipat, Eropa Bersiap Hadapi Rusia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi