Seoul, REQNews.com -- Ahn Hak-sop, sukarelawan untuk tentara Korea Utara (Korut) yang ditangkap Korea Selatan (Korsel) beberapa bulan sebelum <a href="https://www.timesunion.com/news/world/article/95-year-old-former-north-korean-soldier-in-south-20827059.php">Perang Korea</a> berakhir dengan gencatan senjata, minta pulang kampung.Permintaan itu disampaikan Ahn, kini berusia 95 tahun, lewat kampanye tunggal di perbatasan Korea di Paju, Rabu lalu. Diapit para aktivis, Ahn -- sambil memegang bendera Korut -- berjalan menuju jembatan inter-Korea. Ia menuntut otoritas Korsel mengatur kepulangannya ke Korut.Tentara Korsel menghentikan aksinya di pos pemeriksaan. Ahn tak bisa apa-apa selain berbalik. Ia melanjutkan aksinya Kamis 21 Agustus, dan tentara kembali menghentikannya.Ahn ditangkap April 1953. Ia menghabiskan puluhan tahun di penjara Korsel, sebelum mendapatkan pengampunan.Setelah aksi keduanya, Ahn mengeluh nyeri lutut. Ia dilarikan ke rumah sakit, dan sedang menjalani pemulihan di rumahnya di Gimpo -- dekat ibu kota Seoul.Cha Eun-jeong, seorang aktivis, mengatakan Ahn akan bergabung dengan protes akhir pekan ini di Seoul. Ia akan menyerukan kepulangannya ke Korut."Dia senang mendapat kesempatan mengungkapkan pendapatnya di depan para jurnalis meski ditolak para tentara," kata Cha.Ahn lahir di Ganghwa, sebuah pulau yang kini menjadi perbatasan Korut dan Korsel, tahun 1930. Saat itu Semenanjung Korea masih bersatu di bawah penjajahan Jepang.Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II membebaskan Semenanjung Korea, tapi terbelah. Korel didukung AS yang kapitalis, dan Korut didukung Uni Soviet yang komunis.Kim Il-sung, pemimpin Korut, bertekad menyatukan Semenanjung Korea. Perang Korea 1950-1953 meletus, yang akhirnya hanya memperkokoh pemisahan.Ahn bertempur untuk Korut tahun 1952. Ia ditangkap tentara Korsel, ditawan, dan dipenjara selama 42 tahun. Tahun 1995 ia menerima pengmpunan dan dibebaskan.Ia berkesempatan mengunjungi Korut tahun 2000, ketika Presiden Korsel Kim Dae-jung menjalin hubungan dengan Pyoengyang dan memulangkan 63 tahanan yang belum bertobat setelah pertempuan puncak bersejarah dengan Kim Jong-il.Ahn saat itu memilih tetap tinggal di Korsel dan bersumpah akan terus berkampanye hingga pasukan AS keluar dari Semenanjung Korea. Kini, Anh rindu kampung halaman dan ingin pulang.Cha mengatakan Ahn menyampaikan keinginannya pulang kampung, Juli 2025, dengan alasan kesehatan yang terus menurun dan waktunya hampir habis.Pemerintah Korsel mengatakan tidak punya rencana mendorong pemulangan beberapa tahanan yang tersisa ke Korut. Sebab, tidak ada pernyataan Korut akan menerimanya.Ahn hanya dari sekian banyak lansia asal Korut, dan kini berada di Korsel, yang rindu kampung halaman. Setiap pekan, kita bisa menyaksikan puluhan dari mereka mengunjungi Imjingak, sebuah bukit kecil yang bertahun-tahun menjadi spot untuk melihat Korut dari ketinggian.Dulu, setiap orang yang datang ke Imjingam akan mebawa teropong. Kini, pemerintah Korsel menyediakan teropong terpasang di tempat itu. Banyak dari mereka yang datang adalah warga Korut yang kampung halamannya tak jauh dari perbatasan.

Tentara Korut yang Tertangkap Korsel dalam Perang Korea 1950-1953 Minta Pulang Kampung

Berita Terkait

Berita Rekomendasi