JAKARTA, REQnews - Polri mengaku terbuka mengenai adanya informasi terbaru yang disampaikan pihak keluarga Arya Daru Pangayunan (ADP) terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tersebut.&nbsp; "Prinsipnya Polri terbuka untuk menerima masukan dari manapun," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan, Selasa 26 Agustus 2025.&nbsp; Sigit mengatakan bahwa pihaknya juga bakal terbuka untuk melibatkan pihak eksternal agar kasus tersebut dapat terungkap secara tuntas dan terang benderang.&nbsp; "Termasuk melibatkan Mabes Polri dan juga pihak eksternal untuk ikut memberikan pendampingan agar peristiwa yang terjadi betul-betul bisa terang benderang, terungkap dan bisa dipertanggungjawabkan secara scientific dan tidak terbantahkan ke keluarga korban dan publik," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, pihak meluarga almarhum diplomat Arya Daru yang ditemukan tewas di dalam kamar kosnya dalam kondisi terlilit lakban, meminta Mabes Polri mengambil alih penanganan kasus.&nbsp;&nbsp; "Supaya Mabes Polri bisa lebih komprehensif untuk mengungkap misteri dari meninggalnya almarhum," kata Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo yang dikutip pada Minggu 24 Agustus 2025.&nbsp; "Sehingga ada kepastian hukum bagi keluarga, ada memuat hak asasi manusia bagi almarhum dan keluarga almarhum," tambahnya.&nbsp; Pihaknya meminta kepada kepolisian, agar terbuka mengenai data dan fakta kematian diplomat muda itu. Ia mengungkap bahwa pihak keluarga sempat menemukan akun Instagram Arya Daru yang sempat aktif, padahal ponselnya masih dinyatakan hilang.&nbsp; “Padahal dikatakan HP-nya hilang,” katanya.&nbsp; Salah satu fakta lainnya adalah istri atau keluarga dari almarhum mencoba mengirimkan pesan melalui Whatsapp dan itu centang dua, tambahnya.&nbsp; Lebih lanjut, Nicholay menilai centang dua saat pesan dikirim ke WhatsApp juga menandakan bahwa ponsel tersebut dalam kondisi aktif.&nbsp; "Berarti kan on kalau centang dua. Ini jadi misteri juga. Dikatakan HP-nya hilang tapi kok ada di Instagram dan centang dua," katanya.&nbsp; Untuk itu, meminta kepolisian untuk melakukan pendalaman serta meminta konfirmasi terkait sejumlah hal lain kepada penyelidik.&nbsp; “Kami selaku penasihat hukum juga merupakan bagian dari penegak hukum, yang akan meminta konfirmasi secara jelas dari pihak penyelidik,” kata Nicholay.&nbsp; Karena menurutnya, kematian Arya Daru masih menjadi misteri, sehingga meminta agar dapat diungkapkan secara terang benderang tanpa tendensi apa pun dan kepada siapa pun.&nbsp; Diketahui, Arya Daru Pangayunan (ADP) ditemukan meninggal di kamar kosnya di daerah Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.&nbsp; Sebelumnya, hasil penyelidikan Polda Metro Jaya yang diumumkan pada 29 Juli 2025 menyatakan Arya Daru meninggal karena mati lemas.&nbsp; Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyebut bahwa hal tersebut disimpulkan dari hasil otopsi forensik dan sejumlah pemeriksaan, seperti histopatologi hingga toksikologi.&nbsp; “Sebab kematian korban adalah akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas yang menyebabkan mati lemas,” kata Wira dalam konferensi pers pada 29 Juli 2025 lalu.&nbsp; Pihak kepolisian menyebut bahwa kematian Arya Daru tidak melibatkan orang lain.&nbsp; “Disimpulkan bahwa indikator kematian ADP mengarah pada indikasi kematian tanpa keterlibatan pihak lain,” ujarnya. &nbsp;

Kapolri Pastikan Terima Masukkan Soal Kasus Tewasnya Diplomat Arya Daru

Berita Terkait

Berita Rekomendasi