JAKARTA, REQnews - Usai kliennya yaitu eks Mendikbud <a href="https://www.reqnews.com/read/news/89716/kejagung-tetapkan-eks-mendikbud-ristek-nadiem-makarim-tersangka-korupsi-chromebook">Nadiem Makarim</a> ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022, pengacara Hotman Paris pun buka suara.&nbsp;Hotman menilai jika kondisi yang dialami oleh Nadiem saat ini seperti yang sempat dirasakan eks Mendag Thomas Trikasih Lembong di kasus korupsi importasi gula kristal.Pada kasus ini disebut jika penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung tidak berhasil menemukan satupun aliran dana yang diterima oleh Nadiem.&nbsp;"Nasib Nadiem sama dengan nasib Lembong. Tidak ada, satu rupiah yang jaksa temukan uang masuk ke kantongnya Nadiem," katanya, Kamis 4 September 2025.&nbsp;"Tidak ada satu sen pun uang yang masuk dari siapa pun kepada Nadiem terkait dengan jual beli laptop. Sama persis dengan kasus Lembong," katanya.&nbsp;Hotman menegaskan bahwa saat proyek pengadaan laptop diberlakukan di Kemendikbud, Google memang berinvestasi di Gojek. Namun hal tersebut bukan yang pertama kali dilakukan Google.&nbsp;Google disebut sudah empat kali melakukan investasi di Gojek dengan nilai yang sesuai dengan harga pasar."Google itu perusahaan raksasa dunia. Enggak mungkin dia main sogok-sogokan. Engak akan mungkin. Google hanya murni investor di Gojek dan sudah lama jadi investor saham di Gojek. Sudah jauh-jauh sebelum dia jadi Menteri," katanya.&nbsp;Sebagai informasi, Kejagung telah menetapkan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022.&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Nadiem Tersangka Dugaan Korupsi Laptop, Hotman: Seperti Lembong, Nggak Ada Aliran Uang

Berita Terkait

Berita Rekomendasi