Kathmandu, REQNews.com -- Presiden dan militer <a href="https://www.bangkokpost.com/world/3103525/nepal-seeks-new-leader-as-army-reclaims-streets-after-protest-violence">Nepal</a>, Jumat 12 September, berupaya menemukan pemimpin sementara untuk mengisi kekosongan politik setelah protes antikorupsi yang mematikan dan menggulingkan pemerintahan.Militer mengambil alih jalan-jalan sejak Rabu lalu, memberlakukan jam malam, dan Panglima AD Jenderal Ashok Raj Sigdel dan Presiden Ramchandra Paudel mengatakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh kuci dan perwakilan Gen-Z -- sebutan umum yang menggerakan protes pemuda.Nepal, negara di Pegunungan Himalaya yang berpenduduk 30 juta, dilanda aksi protes paling brutal dalam sejarah negari itu. Pasukan keamanan mencoba membubarkan massa pengunjuk rasa, tapi yang terjadi adalah perlawanan dengan kekerasan. Massa membakar gedung parlemen dan gedung-gedung pemerintahan, memburu pejabat pemerintah untuk dihakimi di jalan-jalan.Sebanyak 51 orang tewas dalam aksi kekerasan terburuk sejak berakhirnya perang saudara dengan kelompok Maois dan penghapusan monarki tahun 2008. Mencari SolusiPerselisihan antarfaksi yang berseteru masih berlanjut, tapi Sushila Karki -- perempuan pertama yang menjamat ketua Mahkamah Agung -- masih menjadi kandidat terdepan untuk memimpin pemerintah Nepal."Pertemuan dengan presiden, militer, dan mantan hakim Sushila Karki, dan Sudan Gurung -- seorang ahli hukum yang mewakili Gan-Z, telah dijadwalkan," kata Nimesh Shrestha, peserta aksi protes Gen Z kepada AFP.Karki mengatakan kepada AFP bahwa para ahli perlu berkumpul untuk mencari jalan dan parlemen masih berdiri. Gurung, aktivis muda, mengatakan tuntutan pertama mereka adalah pembubaran parlemen.Presiden Paudel mengatakan kepada rakyat bahwa solusi untuk mengatasi masalah ini sedang diupayakan sesegera mugkin. Sementara itu tentara berpatroli di jalan-jalan Kathmandu yang masih sepi.Penduduk takut keluar karena khawatir demo lebih brutal muncul tiba-tiba. Naveen Kumar Das, seorang pelukis dekorator berusia 40 tahun, mengatakan; "Saya masih mencunci diri di kamar besama keluarga, dan tidak akan pergi."

Militer Ambil Alih Situasi, Nepal Cari Pemimpin Baru

Berita Terkait

Berita Rekomendasi