JAKARTA, REQnews - Pengamat Politik, Ahmad Fauzy atau yang akrab disapa Ray Rangkuti menilai bahwa Polri enggan ada keinginan untuk direformasi. Terlebih, menurutnya selama ini reformasi hanya dilakukan dari dalam sesuai dengan keinginan internal.&nbsp; "Yang kelihatannya, menurut saya, ya, polisi ini enggak punya keinginan direformasi. Saya kira yaa," kata Ray dalam diskusi publik dengan tema 'Reformasi Polisi: Satu Keharusan' yang digelar di Kantor Formappi, Jakarta Timur pada Kamis 18 September 2025.&nbsp; Menurutnya, ke depan akan ada gerakan anti reformasi kepolisian. Bahkan, hal itu telah terjadi beberapa waktu lalu, sejumlah massa melakukan aksi 'Tolak Reformasi Kepolisian' di depan Gedung DPR RI, Jakarta pada Senin 15 September 2025.&nbsp; "Jauh, persisnya. Setelah ada ini nih, boleh jadi akan ada gerakan-gerakan anti-reformasilah terhadap polisi, ya kan? Udah mulai, ya kan?," kata dia.&nbsp; Menurutnya, reformasi kepolisian ini harus benar-benar dijalankan. Sehingga, institusi polisi tak hanya melakukan reformasi dari dalam, namun direformasi secara total. Yaitu mulai dari sisi institusi, struktural, hingga kulturalnya.&nbsp; "Kalau urusan reformasinya diserahkan kepada mereka, ini ujung-ujungnya ya reformasinya tetap dengan standar mereka, kenikmatan mereka nggak boleh dikurangi gitu loh, kira-kira. Khususnya kenikmatan elit-elit polisinya. Nah, ini yang kita tidak ingin. Padahal kita ingin polisi ini direformasi totalnya," ujarnya.&nbsp; Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespon mengenai adanya reformasi kepolisian tersebut. Sigit mengatakan bahwa institusi Polri selama ini telah melakukan perbaikan.&nbsp; "Kita tunggu saja, pasti Polri akan menindaklanjuti apa yang akan menjadi kebijakan," kata Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 September 2025.&nbsp; Ia mengatakan bahwa selama ini upaya perubahan kepolisian ke arah lebih baik sudah dilakukan. Polri pun akan menerima masukan dari masyarakat untuk perbaikan institusi.&nbsp; "Selama ini kita melakukan upaya transformasi untuk perbaikan. Artinya Polri terbuka terhadap evaluasi masukan dari luar untuk terus melakukan perbaikan bagi institusi dalam kegiatan kita maupun hal yang diharapkan masyarakat," ujarnya.&nbsp; &nbsp;

Muncul Gerakan Penolakan, Pengamat Nilai Polri Enggan Direformasi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi