JAKARTA, REQnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk memanggil Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni hingga eks Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di kasus dugaan suap kerja sama pengelolaan kawasan hutan di lingkungan PT Eksploitasi dan Industri Hutan (Inhutani) V."Tidak menutup kemungkinan dari informasi-informasi yang kami terima, siapa pun yang nanti disebutkan bahwa ada keterlibatan dari oknum orang atau oknum pejabat atau pegawai tentu kita akan panggil," kata Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dikutip pada Senin 22 September 2025."Kita minta keterangan untuk tentunya juga di cross check dengan keterangan-keterangan dari saksi yang lain," tambahnya.Sebelumnya, nama menteri disebut muncul dalam keterangan saksi atau dokumen terkait kasus yang juga melibatkan tersangka suap dari PT Inhutani V dan PT Paramitra Mutia Langgeng (PML).Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa penyidik sebelumnya telah memeriksa staf ahli menteri bidang ekonomi dan perdagangan internasional Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Dida Migfar Ridha pada Rabu 17 September 2025.Dida Migfar diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) era Presiden Joko Widodo (Jokowi).Asep menjelaskan bahwa pemanggilan seseorang untuk diminta keterangan sebagai saksi pasti ada dasarnya."Pertama, dasarnya itu disebutkan oleh saksi atau tersangka bahwa yang bersangkutan ada kaitannya dengan tindak pidana yang terjadi. Jadi, kami panggil untuk diminta keterangan," kata dia.Kedua, ia menjelaskan bahwa nama saksi tersebut tercantum dalam dokumen yang ada kaitannya dengan tindak pidana yang sedang ditangani KPK.“Misalkan ada di surat, surat keputusan atau surat apa pun. Ada tanda tangannya, ada namanya di situ, nah kami akan dalami pada saat bagaimana surat itu misalkan terbit dan lain-lain, latar belakang dan lain-lain, seperti itu,” ujarnya.Sebelumnya, KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada 13 Agustus 2025. Selanjutnya, terdapat tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka.Para tersangka tersebut yaitu ada Dicky Yuana Rady (DIC) selaku Dirut PT Inhutani V (INH), Djunaidi (DJN) selaku Direktur PT PML, dan Aditya (ADT) selaku staf perizinan SB Grup.Dalam OTT tersebut, KPK juga menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai sebesar 189 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp2,4 miliar, uang tunai Rp8,5 juta, 1 unit mobil Rubicon dari rumah Dicky, serta 1 unit mobil Pajero milik Dicky dari rumah Aditya.

KPK Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli hingga Siti Nurbaya Terkait Dugaan Suap Inhutani V

Berita Terkait

Berita Rekomendasi