JAKARTA, REQnews - Pemberhentian pengoperasian Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terjadi di Panakkukang 02 di Makassar, Sulawesi Selatan. Akibatnya puluhan pekerja dapur dipecat dan ratusan siswa tidak lagi mendapatkan program makan bergizi gratis<a href="https://www.reqnews.com/read/news/90082/geger-194-siswa-di-garut-diduga-keracunan-usai-konsumsi-mbg"> (MBG).</a>Alasan pemberhentian tersebut karena kebijakan yang mematok uang belanja MBG, hanya sebesar Rp6.500 per porsi. Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Arifin Gassing mengatakan hal itu tidak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto."Saya juga tidak mengerti kenapa harus Rp6.500. Padahal jelas petunjuk Presiden lebih besar dari itu," kata Arifin kepada wartawan, Senin 29 September 2025.Kepala UPT SPF SD Negeri Tamamaung 1, Basora mengatakan bahwa bahwa sebanyak 383 siswanya tidak lagi mendapatkan MBG."Kalau datang kita terima, tidak datang mau bagaimana lagi. Kami berharap ke depan kebijakan ini lebih terarah," kata Basora.Basora menilai jika kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi karena sudah pernah terjadi sebelumnya. Hal inilah yang membuat pihak sekolah terpaksa meminta siswa untuk membawa bekal dari rumah.&nbsp;"Kejadian serupa pernah terjadi pada Agustus lalu, dimana penyaluran MBG sempat vakum selama dua pekan," katanya.&nbsp;

Dapur MBG di Makassar Berhenti, Ternyata Uang Makan Hanya Rp6.500 Per Porsi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi