JAKARTA, REQnews - Polri telah melaksanakan Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) terhadap personel Polri yang melindas pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan hingga tewas dengan mobil kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di Jakarta, pada 28 Agustus 2025 lalu.&nbsp; Salah satunya atas nama Briptu Danang Setiawan (DS) anggota Korbrimob Polri atau mantan Bintara Angkutan Batalyon D Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya, yang dijatuhi sanksi kategori sedang dan diminta menyampaikan permintaan maaf.&nbsp; Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Erdi A. Chaniago mengatakan bahwa sidang digelar di Ruang Sidang Divpropam Polri, Gedung TNCC Lantai 1, Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Selasa 30 September 2025, pukul 10.45 hingga 15.30 WIB.&nbsp; Erdi mengatakan sidang dipimpin oleh Ketua Komisi Brigjen Agus Wijayanto didampingi Wakil Ketua Komisi Kombes Heri Setyawan serta tiga anggota lainnya yakni AKBP Rusdi Batubara, AKBP Christian Tonato dan Kompol Djoko Suprianto.&nbsp; "Dalam sidang, turut dihadirkan empat saksi yaitu Aipda M. Rohyani, Bripda Mardin, Bharaka Yohanes, serta Bharaka Jana Edi Bintoro," kata Erdi dalam keterangannya dikutip pada Kamis 2 Oktober 2025.&nbsp; Dalam sidang diputuskan perbuatan yang disangkakan kepada Briptu Danang adalah tidak mengingatkan Kompol Kosmas K. Gae selaku Danyongas maupun Bripka Rohmad sebagai pengemudi kendaraan rantis dalam penanganan aksi unjuk rasa di Jakarta pada 28 Agustus 2025.&nbsp; "Kelalaian tersebut mengakibatkan adanya korban jiwa bernama Affan Kurniawan," kata Erdi.&nbsp; Atas perbuatannya itu, Briptu Danang dinyatakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf c Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.&nbsp; Ia menyebut bahwa Majelis KKEP pun menjatuhkan putusan berupa sanksi etika dan administratif. Kemudian, sanksi etika meliputi pernyataan bahwa perbuatan pelanggar sebagai perbuatan tercela serta kewajiban meminta maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan tertulis kepada pimpinan Polri.&nbsp; "Sedangkan sanksi administratif dijatuhkan berupa penempatan dalam tempat khusus selama 20 hari, yang telah dijalani sejak 29 Agustus hingga 17 September 2025 di ruang Patsus Biroprovos Divpropam Polri dan Korbrimob Polri," kata dia.&nbsp; Erdi menyampaikan bahwa putusan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menegakkan kode etik dan profesionalisme anggota.&nbsp; “Sidang KKEP ini menunjukkan bahwa setiap anggota Polri yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik akan diproses secara transparan dan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.&nbsp; Ia menegaskan bahwa sanksi bukan hanya bersifat pembinaan, tetapi juga sebagai pengingat bagi seluruh personel Polri untuk lebih profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.&nbsp; “Polri ingin memastikan setiap tindakan anggota di lapangan harus sesuai SOP, sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat maupun institusi. Putusan ini diharapkan menjadi pelajaran berharga,” ujarnya.&nbsp; Dalam sidang tersebut, Briptu Danang Setiawan menyatakan menerima putusan yang dijatuhkan oleh majelis.&nbsp; Diketahui, Affan Kurniawan (21) tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat membubarkan massa aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025 malam.&nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Hingga saat ini, terdapat tujuh anggota Brimob telah diperiksa dan dinyatakan melanggar kode etik kepolisian.&nbsp; Polri juga telah menggelar Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) terhadap Kompol Kosmas Kaju Gae pada Rabu 3 September 2025.&nbsp;Dalam sidang tersebut memutuskan Kompol Kosmas diberikan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).&nbsp; &nbsp; Sidang etik juga telah digelar terhadap Bripka Rohmat yang merupakan pengemudi atau sopir dari mobil rantis Brimob yang melindas Affan. Hasilnya, Rohmat dijatuhi sanksi mutasi bersifat demosi selama 7 tahun.&nbsp; Terbaru, sidang Aipda M Rohyani selaku penumpang kendaraan taktis (rantis) yang melindas Affan Kurniawan, dijatuhi sanksi kategori sedang dan diminta menyampaikan permintaan maaf.&nbsp;&nbsp; Sementara itu, sidang etik terhadap tiga anggota lainnya yang masuk dalam kategori pelanggaran sedang ada Briptu Mardin, Baraka Jana Edi, dan Baraka Yohanes David akan dijadwalkan.

Sidang Etik Kasus Rantis Lindas Ojol, Briptu Danang Setiawan Disanksi Minta Maaf

Berita Terkait

Berita Rekomendasi