JAKARTA, REQnews - Labdokkes Pusdokkes Polri telah menerima 153 sampel DNA korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.&nbsp; Kepala Biro Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen dr. Sumy Hastry Purwanti mengatakan babwa sample tersebut terdiri dari 88 sampel DNA dari keluarga korban (ante mortem) dan 65 sampel DNA dari korban yang ditemukan (post mortem).&nbsp; "Itu berupa seluruh tubuh juga ada beberapa bagian tubuh," kata Hastry dalam keterangannya kepada wartawan, dikutip pada Kamis 9 Oktober 2025.&nbsp; Hingga Rabu (8/10), Hastry mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 22 korban. Ia pun berharap agar proses pemeriksaan DNA bisa selesai dalam waktu tiga hari ke depan.&nbsp; "Semoga tiga hari ke depan kami bisa selesaikan semua pemeriksaan DNA, dan tidak ada lagi kiriman dari TKP ya dari Pondok Pesantren," kata dia.&nbsp; "Mohon doanya karena memang keberhasilan pemeriksaan DNA kami ditunggu oleh keluarga di sana. Sebelumnya kami berdua turut berduka cita, terima kasih," katanya.&nbsp; Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur juga berhasil mengenali 34 jenazah dari total 67 jenazah yang diterima. Sementara itu, 33 lainnya masih proses identifikasi DNA.&nbsp; Hastry menyebut bahwa sebanyak 22 jenazah yang diidentifikasi oleh Labdokkes Pusdokkes Polri,nantinya akan dicocokkan dengan 34 jenazah yang teridentifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur.&nbsp; "Ya direkonsiliasi, karena 22 dari DNA," kata jenderal bintang satu Polri itu.

Labdokkes Polri Terima 153 Sampel DNA Korban Bangunan Ponpes Al Khoziny, 22 Teridentifikasi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi