JAKARTA, REQnews - Satgas Perlindungan Kawasan Hutan (PKH) telah menetapkan dua tersangka dalam kasus pembalakan liar di Kawasan Hutan Sipora, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.&nbsp; Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna mengatakan bahwa kedua tersangka yaitu seorang berinisial IM dan PT BRN yang merupakan perusahaan dibidang kayu.&nbsp; "Perusahaan di sini, kayunya ini berasal dari hutan kawasan. Jadi dia PT BRN, dan dengan salah seorang, inisial IM," kata Anang kepada wartawan di Kejagung, Jakarta Selatan pada Selasa 14 Oktober 2025.&nbsp; "Jadi BRN ini kan Berkah Rimba Nusantara, singkatannya. Bergerak di bidang kayu. (Tersangka) Satu orang perorangan dan satu korporasi," tambahnya.&nbsp; Anang menjelaskan bahwa 31.000 hektare lahan hutan telah dilakukan pembalakan liar oleh PT Berkah Rimba Nusantara. Kayu tersebut kemudian dikirim ke Jawa Timur, untuk disalurkan ke industri kayu hingga ke Jepara, Jawa Tengah.&nbsp; "Kurang lebih jumlahnya 4.610 meter kubik kayu bulat ilegal yang tertangkap basah di daerah Gresik, Jawa Timur," kata Anang.&nbsp; Ia mengatakan bahwa perusahaan menebang hingga 730 hektare, termasuk jalan hauling dalam kawasan hutan produksi seluas 7,9 hektare.&nbsp; "Hasil pembalakan dijual ke PT Hutan Lestari Mukti Perkasa di Gresik dengan total 12 meter kubik kayu sejak Juli hingga Oktober 2025," katanya.&nbsp; Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga Rp239 miliar. Rinciannya yaitu terdiri dari kerugian ekosistem Rp198 miliar dan nilai ekonomis kayu mencapai Rp41 miliar.&nbsp; "Ya itu rusaknya ekosistem. Ini kayunya itu, kayu besar-besar, yang menurut dari Dinas Kehutanan, itu hampir, untuk masa tanam itu, sekitar 50 tahun ke atas," lanjutnya.&nbsp; Anang menjelaskan bahwa modus para pelaku yaitu melakukan pemalsuan dokumen legalitas kayu dengan memanfaatkan pemilik hak atas tanah (PHAT).&nbsp; Atas perbuatannya itu, para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp15 miliar.

Satgas PKH Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pembalakan Liar Hutan Sipora di Mentawai

Berita Terkait

Berita Rekomendasi