JAKARTA, REQnews - Tim kuasa hukum mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN) Riva Siahaan menyampaikan eksepsi atau nota keberatan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis 16 Oktober 2025.&nbsp; Dalam eksepsinya, Riva meminta dibebaskan dari dakwaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah. Ia mengklaim bahwa dirinya hanya melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sesuai jabatan.&nbsp; "Ia hanya menjalankan pekerjaan saja, sesuai tupoksi dalam perusahaan bahkan dalam surat dakwaan sendiri diakui dalam tanda petik pula kalau Terdakwa tidak ada menerima imbalan apa pun yang tidak sah dalam pekerjaan yang dilakukan," kata tim hukum Riva.&nbsp; Untuk itu, tim kuasa hukum Riva pun memohon agar majelis hakim menerima eksepsinya dan membatalkan dakwaan jaksa demi hukum.&nbsp; "(Memohon majelis hakim) Menerima keberatan dari Terdakwa Riva Siahaan, menyatakan surat dakwaan tim jaksa penuntut umum sebagai dakwaan yang batal demi hukum atau setidaknya tidak dapat diterima, menyatakan perkara pidana atas nama Terdakwa Riva Siahaan tidak diperiksa lebih lanjut," kata dia.&nbsp; Pihak kuasa hukum Riva pun meminta kliennya dibebaskan dari dakwaan dan mendapat pemulihan segala hak, kedudukan serta harkat dan martabat. Serta, meminta seluruh barang bukti yang disita dari Riva dikembalikan.&nbsp; "Membebaskan Terdakwa Riva Siahaan dibebaskan dari tahanan rumah, tahanan negara," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, Riva didakwa telah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan negara dalam impor produk kilang/bahan bakar minyak dan penjualan solar non subsidi yang dilakukan secara bersama-sama dengan sejumlah terdakwa lain dalam rentang tahun 2018-2023.&nbsp; Dalam surat dakwaan, kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 285 triliun.&nbsp; Jaksa mengatakan dalam pengadaan impor produk kilang/bahan bakar minyak, perbuatan Riva dkk memperkaya sejumlah korporasi.&nbsp; BP Singapore Pte. Ltd. dalam pengadaan Gasoline 90 H1 2023 diperkaya sebesar US$3.600.051.12; BP Singapore Pte. Ltd. dalam pengadaan Gasoline 92 H1 2023 diperkaya sebesar US$745.493.30; dan Sinochem International Oil (Singapore) Pte. Ltd. dalam pengadaan Gasoline 90 H1 2023 diperkaya sebesar US$1.394.988.19.&nbsp; Sementara dalam penjualan solar non subsidi, perbuatan para terdakwa memperkaya sejumlah korporasi.&nbsp; Secara rinci yaitu PT Berau Coal Rp449.102.502.735, PT Buma Rp264.141.903.743, PT Merah Putih Petroleum Rp256.232.755.374, PT Adaro Indonesia Rp168.511.640.506, PT Pama Persada Nusantara Rp958.380.337.983, PT Ganda Alam Makmur Rp127.993.965.059, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Rp42.516.537.300.&nbsp; Kemudian PT Aneka Tambang Rp16.794.508.270, PT Maritim Barito Perkasa Rp66.484.498.847, PT Vale Indonesia Tbk Rp62.140.873.123, PT Nusa Halmahera Minerals Rp14.058.741.054, PT Puranusa Ekapersada melalui PT Arara Abadi Rp32.118.676.348.&nbsp; Selanjutnya PT Indo Tambangraya Megah melalui PT Tambang Raya Usaha Tama Rp29.507.605.368, PT Bharinto Ekatama Rp11.753.230.820, PT Sinar Nirwana Sari Rp21.478.060.717, PT Trubaindo Coal Mining Rp10.704.527.795, PT Tunas Jaya Perkasa Rp12.357.021.893. &nbsp;

Sampaikan Eksepsi, Riva Siahaan Minta Dibebaskan dari Dakwaan Korupsi Minyak Mentah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi