JAKARTA, REQnews - Pengakuan dibuat oleh salah satu warga Israel yang merupakan mantan sandera <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84762/hamas-sebut-ide-perpanjangan-gencatan-senjata-fase-i-sebagai-akalakalan-israel">Hamas </a>saat masih disekap kelompok perlawanan tersebut.&nbsp;Mantan tentara Israel (IDF) Matan Angrest mengakui jika Hamas telah memberikan kebebasan para sandera melakukan ibadah selama penyekapan.&nbsp;Angrest diketahui adalah satu dari 20 sandera yang dibebaskan Hamas pada Senin 13 Oktober dan Selasa 14 Oktober usai terjadinya gencatan senjata secara permanen dengan Israel pekan lalu.&nbsp;Ia juga menegaskan bahwa Hamas memberikan izin kepada para sandera untuk melakukan ibadah umat Yahudi sebanyak tiga kali dalam sehari.Melalui wawancara dengan televisi Israel Channel 13, Angrest menegaskan jika Hamas menyediakan sejumlah permintaan para sandera tentang perlengkapan untuk beribadah.&nbsp; Peralatan tersebut yaitu &nbsp;tefilin yang merupakan kotak pelapis kening terbuat dari kulit untuk bersujud, siddur (buku bacaan doa untuk ibadah), dan kitab suci Taurat.Sebelumnya, Hamas mengungkakan bahwa pihaknya berupaya melindungi nyawa para tahanan selama proses penyanderaan.

Begini Pengakuan Warga Israel Eks Sandera Hamas, Ternyata Diizinkan Beribadah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi