JAKARTA, REQnews - Polri mengungkap sebanyak 38.934 kasus peredaran narkotika dengan menangkap 51.763 tersangka selama 10 bulan operasi dalam kurun waktu Januari-Oktober 2025.&nbsp; Pengungkapan tersebut dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri bersama dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda jajaran di wilayah Indonesia.&nbsp; "Total tersangka ada 51.763 orang. Ini ada WNI-nya dan juga ada WNA-nya," kata Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu 22 Oktober 2025.&nbsp; Syahar mengatakan bahwa untuk WNI jumlah tersangka ada 51.606 orang dan WNA yang ditangkap ada 157 orang. Ia mengatakan bahwa WNI yang ditangkap merupakan dewasa dan anak-anak.&nbsp; "Dari 51.606 orang tadi yang anak-anak ada 150 anak. Tentunya penanganan anak ini juga kita mempedomani undang-undang perlindungan anak-anak juga," katanya.&nbsp; Adapun rincian tersangka yang ditangkap yakni warga negara Indonesia (WNI) pria 48.692, wanita 2.764 orang, dan tersangka anak 150 orang. Sementara itu, tersangka warga negara asing (WNA) pria 130 orang dan wanita 27 orang.&nbsp; Dari jumlah tersebut, telah dilakukan 1.072 program rehabilitasi dari 832 kasus. Rehabilitasi diberikan kepada tersangka yang dikategorikan sebagai korban penyalahguna narkoba melalui restorative justice (RJ).&nbsp; Kasus tersebut diungkap oleh satuan kerja (satker) Bareskrim Polri, Polda Riau, Polda Jambi, Polda Lampung, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Timur, Polda Kalimantan Tengah, Polda Kalimantan Selatan, Polda Sulawesi Tengah, Polda Sumatra Utara, Polda Kalimantan Utara, dan Polda Sumatra Barat.&nbsp; Para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,&nbsp; dengan ancaman pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara dan pidana denda minimal Rp1 miliar dan maksimal Rp10 miliar ditambah sepertiga&nbsp; Subsider Pasal 111 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Subsider Pasal 112 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman, penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara dan pidana denda minimal Rp800.000.000,00 dan maksimal Rp8 miliar ditambah sepertiga.&nbsp; Para tersangka juga dijerat Tindak Pidana Pencucian Uang. Yakni Pasal 137 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan ancaman hukuman maksimal pidana penjara 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.&nbsp; Jenderal bintang tiga Polri itu menegaskan bahwa siapapun yang diketahui terlibat narkoba pasti akan dilakukan tindakan tegas. Menurutnya, keberhasilan ini bekat kerja sama semua seluruh pihak mulai dari BNN hingga Imigrasi.&nbsp; "Ini wujud sinergi kita dalam pemberantasan narkoba di seluruh wilayah Indonesia. Karena pemberantasan narkoba ini tentunya tidak bisa kita lakukan sendiri-sendiri, Ini harus ada kerja sama yang baik di antara kita semua," kata Syahar.&nbsp; Ia menegaskan bahwa pemberantasan dan pencegahan tindak pidana narkoba akan terus dilakukan, sebagai salah satu program dari pemerintahan Presiden Pak Prabowo-Gibran.&nbsp; "Adanya Asta Cita, Cita ketujuh salah satunya adalah pencegahan dan pemberantasan narkoba. Ini harus kita lakukan terus-menerus," kata dia.&nbsp; Sementara itu, Syahar menyebut bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan untuk berperang dan menuntaskan penanganan masalah narkoba dari mulai lini dari hulu sampai ke hiril.&nbsp; "Pemberantasan narkoba harus dilakukan tanpa henti, mulai dari sisi suplei maupun sisi demannya. Sehingga pemberantasan narkoba dapat dilakukan secara terus-menerus dan komprehensif," tambahnya.&nbsp; Selain itu, pihaknya juga akan menindak tegas jika ada anggota internal Polri melakukan pelanggaran hingga terlibat peredaran narkoba.&nbsp; "Sanksi terberat akan kita berikan kepada personil Polri maupun personil oknum manapun apabila mereka melanggar, terlibat baik langsung maupun tidak langsung terlibat dalam peredaran narkoba," ujarnya.

Polri Ungkap 38.934 Kasus Narkotika Selama 10 Bulan, 51.763 Tersangka Ditangkap!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi