JAKARTA, REQnews - Tujuh orang berhasil ditangkap usai operasi gabungan yang dilakukan di Latvia. Mereka terlibat dalam jaringan <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/89489/waspada-ancaman-siber-meningkat-penting-pilih-tempat-gadai-dengan-standar-keamanan-data">kejahatan siber</a> lintas negara dalam operasi SIMCARTEL. Operasi ini bertujuan membongkar kelompok kriminal yang menjual layanan telekomunikasi ilegal untuk kejahatan digital di seluruh Eropa.Kepolisian akhirnya menyita 1.200 perangkat kotak SIM, 40.000 kartu aktif, serta lima server yang menjadi pusat operasi. Penangkapan ini juga mengarah pada lima warga Latvia yang diduga menjadi penggerak utama jaringan tersebut.Sebagai informasi, jaringan kriminal ini beroperasi dengan modus ‘cybercrime-as-a-service’ dan menyediakan nomor telepon dari lebih 80 negara kepada pelanggannya. Nomor ini digunakan untuk membuat akun palsu di media sosial dan aplikasi komunikasi yang kemudian dipakai untuk berbagai bentuk penipuan, phishing, dan smishing. Penyelidik mengaitkan jaringan ini dengan lebih dari 3.000 kasus penipuan di Austria dan Latvia, dengan total kerugian mencapai jutaan euro.Selama melakukan operasi tersebut, aparat melakukan 26 penggeledahan, membekukan dana sebesar EUR 431.000 di rekening bank tersangka dan USD 333.000 dalam aset kripto, serta menyita empat kendaraan mewah.Diketahui bahwa struktur jaringan SIMCARTEL dirancang seperti perusahaan teknologi. Situs mereka pun memperlihatkan layanan profesional, sementara ratusan kaki tangan disebar untuk membeli ribuan kartu SIM di hampir 80 negara.Salah satu tersangka utama yang diselidiki di Estonia diketahui karena adanya tuduhan pembakaran dan pemerasan. Hal ini menandakan bahwa kelompok tersebut memiliki rekam jejak panjang dalam kegiatan kriminal.&nbsp;"Layanan daring yang diciptakan oleh jaringan kriminal ini menawarkan nomor telepon yang terdaftar untuk orang-orang dari lebih dari 80 negara untuk digunakan dalam kegiatan kriminal. Layanan ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk membuat akun palsu untuk media sosial dan platform komunikasi, yang kemudian digunakan dalam kejahatan siber sambil mengaburkan identitas dan lokasi pelaku yang sebenarnya," katanya.&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Jaringan Siber Lintas Negara Tidak Berkutik Usai Digerebek Europol, Barang Ini Jadi Bukti!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi