JAKARTA, REQnews - Draf resolusi terkait Pasukan Stabilisasi Internasional (International Stabilization Force/ISF) untuk Jalur<a href="https://www.reqnews.com/read/news/90105/kembali-amerika-tolak-gencatan-senjata-di-gaza"> Gaza</a> disebut akan diserahkan oleh Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) dalam beberapa hari ke depan.&nbsp;ISF diketahui adalah pasukan multinasional yang dibentuk untuk membuat stabil situasi di Jalur Gaza.&nbsp;"Kami percaya ini akan memberikan dukungan hukum internasional yang lebih kuat dan memungkinkan negara-negara lain bergabung dengan ini. Oleh karena itu, kami terus menekankan perlunya mandat Dewan Keamanan PBB," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Pascal Confavreux.&nbsp;Confavreux juga menegaskan bahwa saat ini beberapa negara mengungkapkan kesiapan untuk berkontribusi dalam pasukan penjaga perdamaian. Pembentukan ini sebagai tindak lanjut proposal damai Presiden AS Donald Trump.&nbsp;"Beberapa negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam pasukan stabilisasi, yaitu pasukan yang akan mendukung pasukan keamanan Palestina, yang juga kami bantu penempatannya kembali di Jalur Gaza," katanya.&nbsp;Confavreux juga mengemukakan bahwa tugas utama pasukan ISF adalah memastikan pasukan keamanan Palestina kembali ke Gaza untuk memberikan keamanan.&nbsp;Maka, perlu adanya mandate DK PBB untuk merinci kerangka kerja, mekanisme, serta bentuk kontribusi yang diperlukan."Saya kira akan ada diskusi mengenai kontribusi dalam hal peralatan dan pembiayaan. Saat ini masih terlalu dini untuk bicara mengenai kontribusi yang akan diberikan Prancis. Saya belum bisa menyampaikan apa pun terkait kemungkinan pengerahan pasukan," katanya.&nbsp;&nbsp;

Ini Dua Negara yang Sodorkan Draf Resolusi ke PBB Perihal Palestina

Berita Terkait

Berita Rekomendasi