JAKARTA, REQnews - Jaksa Penuntut Umum (JPU) masih mempertimbangkan untuk mengajukan banding vonis 4 tahun penjara aktris Nikita Mirzani dalam kasus pemerasan terhadap Reza Gladys.&nbsp; Diketahui, Nikita Mirzani sebelumnya telah menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa 28 Oktober 2025 hari ini.&nbsp; Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna mengatakan bahwa JPU memiliki waktu 7 hari untuk mempertimbangkan keputusan apakah akan banding atau tidak.&nbsp; "Penuntut umum menyatakan pikir-pikir dulu dalam batas waktu sesuai ketentuan 7 hari untuk menyatakan kalau itu banding atau tidak," kata Anang kepada wartawan di Kejagung, Jakarta Selatan pada Selasa 28 Oktober 2025.&nbsp; Meski putusan tersebut lebih ringan dibandingkan tuntutan JPU, Anang mengaku bahwa pihaknya menghormati putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.&nbsp; "Kita tuntut kan 11 tahun penuntut umum, ya kita menghormati prinsipnya putusan yang ditetapkan oleh majelis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," katanya.&nbsp; Anang mengatakan bahwa Nikita Mirzani divonis vonis 4 tahun penjara terkait dengan pasal pemerasan juncto pasal pencemaran.&nbsp; "Undang-undang ITE Pasal 45 kalau nggak salah dan TPPU-nya tidak terbukti," ujarnya.&nbsp; Diketahui, Aktris Nikita Mirzani divonis hukuman empat tahun penjara terkait kasus pemerasan terhadap Reza Gladys di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa 28 Oktober 2025.&nbsp; Hakim menilai bahwa Nikita Mirzani terbukti sah dan meyakinkan melakukan perbuatan pencemaran dan pemerasan terhadap Reza Gladys. Vonis tersebut jauh di bawah tuntutan jaksa yang menuntut Nikita Mirzani 11 tahun penjara.&nbsp; "Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu 4 tahun dan pidana denda sejumlah Rp1 miliar subsider 3 bulan kurungan," kata Hakim Ketua, Kairul Saleh saat membacakan vonis.&nbsp; Sementara itu, Nikita Mirzani sebelumnya juga dituntut dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Namun, hakim menyatakan Nikita Mirzani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan atas dugaan tindak pidana pencucian uang dan membebaskannya dari dakwaan.&nbsp; Diketahui, kasus tersebut berawal ketika Nikita Mirzani dan asistennya, Ismail Marzuki (Mail Syahputra) didakwa melakukan pengancaman melalui sarana elektronik terhadap pemilik perusahaan produk skincare PT Glafidsya RMA Group, Reza Gladys.&nbsp; Produk kecantikan Reza Gladys diancam dikomentari negatif dan disebarluaskan ke media sosial oleh Nikita Mirzani jika tidak memberikan uang tutup mulut. Reza Gladys pun akhirnya memberikan uang Rp4 miliar kepada Ismail dan Nikita.&nbsp; Tak hanya itu, keduanya juga dijerat atas tuduhan tindak pidana pencucian uang (TPPU).&nbsp; Dalam kasus ini, JPU menuntut Nikita Mirzani dengan hukuman 11 tahun penjara. Nikita diyakini telah mendistribusikan informasi dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan pemerasan dengan ancaman untuk mencemarkan nama baik.&nbsp; Sebagaimana diatur dalam Pasal 45 ayat 10 huruf A juncto Pasal 27B ayat (2) Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.&nbsp; Dalam surat dakwaan jaksa yang dibacakan Juni lalu, Nikita disebut memakai uang sebesar Rp4 miliar untuk mengangsur rumah di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.&nbsp; Jaksa menambahkan Nikita juga terbukti melanggar Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.

JPU Masih Pertimbangkan Banding Vonis 4 Tahun Nikita Mirzani

Berita Terkait

Berita Rekomendasi