JAKARTA, REQnews - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap bahwa Polri menemukan adanya tren baru terkait penyalahgunaan narkoba yang cukup mengkhawatirkan.&nbsp; Sigit menyebut tren penggunaan senyawa berbahaya berupa ketamine dengan cara dihirup melalui hidung dan etomidate yang dicampur dengan liquid vape dan kemudian dihisap menggunakan pods.&nbsp; "Kedua senyawa berbahaya tersebut belum diatur dalam produk hukum, sehingga penggunanya tidak dapat dipidana," kata Sigit dalam pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Rabu 29 Oktober 2025.&nbsp; Sigit pun menegaskan bahwa Polri sebagai bagian dari Komite Nasional Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor, saat ini sedang bekerja sama dengan Tim Kerja Akses Obat Kemenkes RI.&nbsp; Hal itu dilakukan untuk mencari suatu terobosan hukum terkait penggolongan senyawa berbahaya Ketamine dan Etomidate.&nbsp; "Agar dapat dilampirkan dalam daftar yang dimuat dalam revisi&nbsp; UU Narkotika, termasuk dalam jangka pendek dituangkan dalam Lampiran Permenkes terkait penggolongan narkotika," kata dia.&nbsp; Dengan adanya terobosan hukum itu, jenderal bintang empat Polri itu menjelaskan bahwa pengguna senyawa berbahaya dapat dilakukan penegakan hukum atau pidana.&nbsp; "Diharapkan ke depannya penyalahgunaan kedua senyawa berbahaya tersebut dapat dipidana," ujarnya.

Polri Bakal Ambil Trobosan Hukum Soal Tren Narkoba Baru Jenis Ketamine-Etomidate

Berita Terkait

Berita Rekomendasi