JAKARTA, REQnews - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahaya penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak fisik atau individu, namun bisa merusak sumber daya masyarakat (SDM) penerus bangsa.&nbsp; Hal itu dikatakan oleh Sigit dalam kegiatan pemusnahan barang bukti&nbsp; 214,84 ton narkoba senilai Rp29,37 triliun yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.&nbsp; “Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak fisik dan individu, tapi merusak sumber daya manusia (SDM) sebagai penerus bangsa,” kata Sigit di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025.&nbsp; Polri pun berkomitmen untuk memberantas narkoba sebagai kejahatan luar biasa atau extraordinary crime. Terlebih, berdasarkan data BNN tahun 2024 angka prevalensi 3,3 juta orang peningkatan tertinggi didominasi oleh remaja usia 15 hingga 24 tahun.&nbsp; “Pemerintah menetapkan pemberantasan narkoba sebagai bagian dari Misi Asta Cita. Hal tersebut kembali ditekankan melalui sasaran prioritas ke-4 pada Program Pemerintah, yaitu 'pencegahan dan pemberantasan narkoba,” katanya.&nbsp; Menurutnya, pencegahan penyalahgunaan narkoba dilakukan Polri demi tercapainya Indonesia Emas 2045. Selain itu, juga agar bonus demografi Indonesia bisa terbebas dari ancaman bahaya narkoba.&nbsp; Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi 228 Kampung Narkoba di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 118 telah diubah menjadi Kampung Bebas Narkoba.&nbsp; “Mendirikan berbagai fasilitas, posko konseling dan balai pemasyarakatan rakyat. Secara rutin dan berkelanjutan melaksanakan kegiatan sosialisasi, patroli rutin. Dan pendampingan UMKM,” katanya.&nbsp; Sigit mengatakan bahwa selama periode Oktober 2025 hingga Oktober 2025, Polri telah mengungkap sebanyak 49.306 kasus narkoba dengan menangkap 65.572 tersangka dan menyita 214,84 ton narkoba.&nbsp; Rincian barang buti yang telah disita yaitu ada 186,7 ton ganja, 9,2 ton sabu, 1,9 ton tembakau gorila, 2,1 juta butir ekstasi, 13,1 juta butir obat keras, 27,9 kilogram ketamin.&nbsp; Kemudian, ada 34,5 kilogram kokain, 6,8 kilogram heroin, 5,5 kilogram THC, 18 liter etomidate, 132,9 kilogram hashish, 1,4 juta butir happy five, dan 39,7 kilogram happy water.&nbsp; Dari jumlah barang bukti tersebut, Sigit mengatakan bahwa nilainya mencapai Rp 29,37 triliun.&nbsp; Sigit menyebut untuk barang bukti seberat 212,7 ton sudah dimusnahkan di beberapa daerah. Hal itu sesuai dengan UU 35/2009 tentang Narkotika pasal 91 ayat 2, yakni pemusnahan barang sitaan narkotika dilakukan paling lama tujuh hari setelah memperoleh penetapan pemusnahan dari Kepala Kejaksaan Negeri setempat.&nbsp; Sementara itu, mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan untuk sisa barang bukti sebanyak 2,1 ton narkoba dimusnahkan hari ini dengan dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.&nbsp; “Di bidang penindakan hukum, polri melakukan. Penindakan tegas baik yang tergabung dalam jaringan international maupun nasional. Mulai dari kurir, pengedar, hingga bandar sehingga sindikat ini tidak bisa bergerak bebas,” ujarnya.

Kapolri: Penyalahgunaan Narkoba Tak Hanya Rusak Fisik, Tapi SDM Penerus Bangsa

Berita Terkait

Berita Rekomendasi