LOMBOK BARAT, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri mengasistensi kasus tambang emas ilegal di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.&nbsp; Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Mohammad Irhamni bersama jajaran turun langsung meninjau lokasi penambangan ilegal yang sempat melibatkan Warga Negara Asing (WNA) asal Cina pada Selasa 28 Oktober 2025.&nbsp; Irhamni pun memastikan penambangan ilegal di lokasi tersebut dihentikan. Selain itu, pihaknya juga memastikan sudah tidak ada lagi WNA asal Cina yang melakukan penambangan ilegal di lokasi tersebut.&nbsp; Bareskrim Polri juga mendorong Polda NTB dan Polres Lombok Barat agar segera menangkap pelaku dan menetapkan tersangka.&nbsp; "Kami pastikan sudah tidak ada tambang ilegal. Kami asistensi dan mendorong Polda NTB dan Polres Lombok Barat agar segera memburu dan menetapkan tersangka," kata Irhamni di Jakarta pada Minggu 2 November 2025.&nbsp; Ia mengatakan bahwa Polres Lombok Barat telah melakukan melakukan penyidikan sejak Agustus 2024. Saat itu, polisi telah menyita dua unit dump truk dan satu unit ekskavator dari lokasi. Namun pelaku belum berhasil ditangkap.&nbsp; Temuan sementara, aktivitas pertambangan dilakukan oleh WNA asal Cina berinisial HF yang terlacak perlintasan imigrasi telah pergi ke Kuala Lumpur. Selain HF, ada 13 WNA asal Cina yang diduga terlibat penambangan emas ilegal.&nbsp; Selain itu, pihaknya pun meminta agar pihak-pihak yang terlibat untuk diusut tuntas. Termasuk pihak yang membantu operasional tambang ilegal itu.&nbsp; Penambangan ilegal itu dilakukan di wilayah izin usaha pertambangan PT Indotan Lombok Barat Bangkit yang telah mengantongi izin tambang sejak 2019.&nbsp; "Namun belum beroperasi. Di masa belum beroperasi, lahannya digunakan untuk aktivitas tambang liar," ujarnya.

Polri Pastikan Aktivitas Tambang Emas Ilegal WN Cina di Lombok Barat Dihentikan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi