JAKARTA, REQnews - Video lama yang melibatkan komika <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/83284/viral-kritik-pandji-pragiwaksono-ke-erick-thohir-pertanyakan-kinerja-di-bumn-hingga-pssi">Pandji Pragiwaksono</a> menuai sorotan publik khususnya masyarakat Toraja yang diunggah sekitar empat tahun lalu dianggap menyinggung dan melecehkan budaya Toraja karena menjadikan adat dan tradisi kematian sebagai bahan lelucon.&nbsp;Beberapa warga Toraja tersinggung atas isi video tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya telah melaporkan Pandji ke Mabes Polri karena dinilai mencederai martabat budaya Toraja.Sementara itu tokoh adat Toraja yang juga Tominaa (Gora-gora Tongkonan), Sam Barumbun, turut angkat bicara menanggapi hal itu. Didampingi tokoh pemuda Rajis Bimbin, Sam menyampaikan langsung sikapnya kepada media di Tongkonan Ne’ Riri, Kelurahan Tampo, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Senin 3 November 2025 malam.“Kami meminta kepada saudara Pandji untuk segera datang ke Toraja dan melakukan permintaan maaf secara adat. Kalau tidak, kami yang akan datang ke Jakarta,” kata Sam Barumbun.Sam mengungkapkan jika pada video tersebut, Pandji menyebut bahwa masyarakat Toraja akan menelantarkan jenazah jika tidak mampu melaksanakan upacara kematian, bahkan menyimpan jenazah di ruang tamu. Ia juga menyebut masyarakat Toraja bisa jatuh miskin setelah melaksanakan upacara adat.Sam menilai bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai dengan fakta serta nilai-nilai adat Toraja. Ia menegaskan bahwa sebelum menjadikan adat Toraja sebagai bahan komedi, Pandji seharusnya lebih dulu memahami budaya tersebut secara mendalam.“Leluhur orang Toraja tidak mungkin meninggalkan tradisi yang merugikan generasinya. Dalam adat Toraja tidak ada paksaan untuk menggelar upacara adat. Semua dilakukan sesuai kemampuan,” katanya.&nbsp;Tradisi menyimpan jenazah di rumah tidak dilakukan karena kelalaian namun karena kesepakatan keluarga besar yaitu misalnya menunggu anggota keluarga yang masih berada di perantauan untuk pulang. Maka, ia mendesak manajemen Pandji untuk meresponse aspirasi masyarakat Toraja dan datang ke Toraja untuk menjalani prosesi adat permintaan maaf kepada leluhur.&nbsp;“Dalam adat Toraja, jika ada pelanggaran, pelakunya wajib menjalani dua tahap: meminta maaf secara adat dan menerima sanksi, atau yang disebut ‘didosa’. Jenis sanksinya nanti akan ditentukan oleh para tokoh adat,” kata Sam.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Viral Video Pandji Pragiwaksono Dianggap Lecehkan Budaya Toraja, Tokoh Adat Desak Minta Maaf Secara Adat

Berita Terkait

Berita Rekomendasi