JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksakan lebih dari 20 saksi dari berbagai kalangan terkait kasus dugaan korupsi ekspor palm oil mill effluent (POME).&nbsp; “Yang jelas lebih dari 20 orang (saksi telah diperiksa),” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna dalam keterangannya pada Sabtu 8 November 2025.&nbsp; Ia mengatakan bahwa pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dalam penyidikan kasus dugaan korupsi tersebut.&nbsp; Anang menjelaskan bahwa para saksi yang telah dimintai keterangan berasal dari berbagai instansi, termasuk pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.&nbsp; Namun, Anang tak menjelaskan lebih rinci mengenai identitas maupun peran para saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut.&nbsp; Menurutnya, penyidik masih terus mengembangkan konstruksi perkara, karena kasus ini mencakup beberapa periode waktu yang berbeda.&nbsp; “Pokoknya ada beberapa kalangan itu. Saksi ya,” ujarnya.&nbsp; Diketahui, penyidik Direktorat Jampidsus Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi ekspor Palm Oil Mill Effluent (POME) pada 2022.&nbsp; Sebelumnya, Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna mengatakan bahwa penyidik juga telah menggeledah lima lokasi, termasuk rumah salah satu pejabat Bea Cukai.&nbsp;&nbsp; "Yang lima titik itu di antaranya kantor Dirjen Bea Cukai, juga ada rumah, tapi saya tidak hafal detailnya, tapi yang jelas lebih dari lima titik," kata Anang dalam keterangannya pada Rabu 29 Oktober 2025.&nbsp;&nbsp; Namun, Anang masih enggan mengungkap lebih rinci mengenai sosok pejabat yang rumahnya digeledah itu. Ia hanya menyebut beberapa lokasi penggeledahan juga dilakukan di luar wilayah Jakarta.&nbsp;&nbsp; "Saksi sudah diperiksa, penggeledahan sudah, pokoknya ketika melakukan upaya paksa dan salah satunya penggeledahan langkah hukum ini pastinya saksi-saksi sudah ada yang diperiksa, udah pasti itu," kata dia.&nbsp;&nbsp; Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghitung kerugian negaranya.&nbsp;&nbsp; "Sedang berproses dengan apa, yang mempunyai kompetensi yaitu tentunya BPKP atau BPK," ujarnya. &nbsp;

Kejagung Telah Periksa 20 Saksi Dugaan Korupsi POME, Termasuk Pejabat Bea Cukai

Berita Terkait

Berita Rekomendasi