SUMATERA SELATAN, REQnews - Kejati Sumatera Selatan (Sumsel) mulai mengusut kasus dugaan korupsi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Mikro dan pengelolaan aset kas besar (khasanah) di salah satu bank BUMN tepatnya di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Semendo, Kabupaten Muara Enim tahun 2022-2023.&nbsp; Kajati Sumsel Ketut Sumedana mengatakan bahwa proses penyelidikan dimulai berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan yang dikeluarkan pada 29 Oktober 2025 dan ditemukan bukti yang cukup untuk meningkatkan kasus tersebut kentahap penyidikan.&nbsp; "Selanjutnya setelah ditemukan bukti permulaan yang cukup kemudian proses penanganan perkara dinaikkan ke tingkat penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan tanggal 03 November 2025," kata Ketut dalam keterangannya pada Rabu 12 November 2025.&nbsp; Ketut menjelaskan bahwa dalam kasus dugaan korupsi KUR di salah satu bank pelat merah di Muara Enim tersbut, estimasi kerugian negara sebesar Rp 12,2 mililar.&nbsp; "Adapun Estimasi Kerugian Negara sebesar Rp. 12.210.000.000 (Rp12,2 miliar)," katanya.&nbsp; Lebih lanjut, ia mengatakan dalam kasus ini tim penyidik telah memeriksa sebanyak 31 saksi. Mereka terdiri dari enam orang internal pihak bank dan 25 orang dari kalangan nasabah penerima KUR.&nbsp; "Pemeriksaan ini dilakukan untuk menelusuri secara detail mekanisme penyaluran dana serta memastikan apakah dana KUR benar-benar digunakan sesuai tujuan untuk membantu pelaku usaha kecil dan mikro," ujarnya.&nbsp; Ketut menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Kejati Sumsel untuk menjaga akuntabilitas penyaluran dana publik serta memastikan setiap program pemerintah berjalan tepat sasaran. &nbsp;

Kejati Sumsel Mulai Usut Dugaan Korupsi Penyaluran KUR di Bank BUMN Cabang Muara Enim

Berita Terkait

Berita Rekomendasi