MAKASSAR, REQNews - Penyelidikan kasus penculikan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/91475/bilqis-bocah-yang-hilang-di-taman-pakui-makassar-ditemukan-di-jambi">Bilqis</a>, bocah empat tahun yang hilang dari Taman Pakui Sayang, Makassar, kini bergerak ke arah yang jauh lebih kelam. Dari kasus yang awalnya tampak sebagai penculikan tunggal, polisi justru menemukan pintu menuju jaringan penjualan anak lintas provinsi.<a href="http://www.reqnews.com/read/news/91489/sungguh-tega-bilqis-balita-di-makassar-tega-diculik-dan-dijual-senilai-rp80-juta">Kapolda Sulawesi Selatan </a>Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengonfirmasi bahwa para tersangka telah mengakui sebagian peran mereka dalam jaringan tersebut. Dari keterangan awal, penyidik menemukan empat titik baru yang diduga pernah menjadi lokasi transaksi atau perpindahan anak hasil kejahatan: Bali, Jawa Tengah, Jambi, dan Kepulauan Riau.“Para tersangka mengakui ada TKP lain yang terkait praktik penjualan anak,” ujar Djuhandhani.&nbsp;Bahwa perdagangan anak tidak beroperasi dalam satu wilayah, melainkan memakai jalur gelap yang terhubung antar pulau. “Kami sudah koordinasi dengan Bareskrim karena keterbatasan <a href="http://www.reqnews.com/read/the-other-side/55771/kasus-pilot-batik-air-vs-turkish-airlines-kemenhub-masuk-yurisdiksi-negara-turki">yurisdiksi</a>,” ungkapnya.Diketahui, Bilqis hilang pada Minggu, 2 November 2025. Saat ayahnya lengah, seorang perempuan yang belakangan diidentifikasi sebagai Sy membawanya pergi. Jejak mereka kemudian memanjang ratusan kilometer ke barat, hingga berhenti di Tabir Selatan, Merangin, Jambi, tempat korban akhirnya ditemukan oleh tim gabungan.Keterangan tersangka menguatkan dugaan tersebut. Ditemukan empat pelaku yang berperan dalam penculikan tersebut. Keempatnya adalah mata rantai aktif dalam transaksi ini. Meski motif pribadi mereka belum seluruhnya terungkap, penyidik meyakini para tersangka memahami betul alur kerja jaringan yang lebih besar. Ini bukan kasus orang perorangan, ada sistemnya.Para tersangka kini dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Namun rencana polisi lebih jauh dari sekadar memenjarakan pelaku. Pengembangan kasus diarahkan untuk membongkar siapa yang berada di tingkat atas—pemasok, koordinator transaksi, dan pembeli.“Ini terus didalami,” kata Djuhandhani singkat.Dalam kasus Bilqis, aparat telah mengembalikan korban ke keluarganya. Namun bagi penyidik, penemuan itu bukan akhir, melainkan permulaan: titik terang dari sebuah jaringan yang kemungkinan sudah bekerja bertahun-tahun.

Memburu Jejak Jaringan Gelap di Balik Penculikan dan Penjualan Bocah Bilqis

Berita Terkait

Berita Rekomendasi