MAKASSAR, REQNews - Jejak gelap Sri Yuliana alias SY, perempuan 30 tahun asal Rappocini, Makassar, kembali tersibak setelah kasus penculikan balita <a href="https://www.reqnews.com/read/news/91475/bilqis-bocah-yang-hilang-di-taman-pakui-makassar-ditemukan-di-jambi">Bilqis Ramadhani </a>(4) menyeruak ke publik. Bukan hanya menculik, Sri rupanya pernah menjual tiga anak kandungnya sendiri hanya dengan imbalan Rp300 ribu.Bilqis, yang hilang selama enam hari sebelum ditemukan di kawasan Tabir Selatan, Merangin, <a href="https://www.reqnews.com/read/news/89549/dprd-jambi-jebol-massa-mahasiswa-dan-warga-merangsek-masuk-rusak-fasilitas-gedung">Jambi</a>, Minggu, 9 November 2025, menjadi korban terbaru dari lingkaran perdagangan anak yang melibatkan empat tersangka. Selain Sri, polisi menetapkan NH (29), MA (42), dan Ade Friyanto Syaputera (36) sebagai pelaku.Dalam penelusuran <a href="https://www.reqnews.com/read/news/86687/kapolri-tinjau-sppg-polda-sulsel-pastikan-kesiapan-dukung-program-mbg">Polda Sulsel</a>, Sri tercatat memiliki lima anak dari pernikahannya dengan pria berinisial DO. Rumah tangga mereka bubar, dan di antara tahun 2022–2023, Sri mulai menjual tiga anak kandungnya RT, RJ, dan P melalui modus adopsi berbayar. Transaksi dilakukan di Makassar dengan penyerahan kepada orang tidak dikenal.“Uangnya hanya Rp300 ribu. Kini dua anak lainnya di rumah aman,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, Senin, 17 November 2025.Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro memaparkan kronologi penculikan Bilqis. Pada Minggu sore, saat sang ayah, Dwi Nurmas, bermain tenis di Taman Pakui Sayang, Bilqis hilang.Dari Makassar, Sri pelaku penculikan menahan Bilqis di kosnya di Jalan Abu Bakar Lambogo, lalu memasang iklan penjualan anak di Facebook menggunakan akun “Hiromani Rahim Bismillah.” NHseorang perempuan dari Kartasura menyambar tawaran itu. Ia terbang ke Makassar dan membeli Bilqis seharga Rp3 juta.NH lalu membawa Bilqis ke Jambi. Di sana, ia menjualnya kepada pasangan AS dan MA dengan dalih membantu keluarga yang tak kunjung mendapatkan anak. Harga transaksi melonjak menjadi Rp15 juta.Namun rangkaian jual-beli itu tak berhenti. AS dan MA mengaku kembali menjual Bilqis ke kelompok Suku Anak Dalam dengan harga Rp80 juta. “Keduanya mengaku telah menjual sembilan bayi dan satu anak melalui TikTok dan WhatsApp,” kata Djuhandhani.Tim Polrestabes Makassar menelusuri jejak para pelaku hingga ke pedalaman Jambi. Bilqis akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Sabtu, 8 November 2025. NH, yang sempat kabur ke Sukoharjo, ditangkap tak lama kemudian.Keempat tersangka kini dijerat pasal berlapis:Pasal 83 Jo Pasal 76F UU Perlindungan Anak,Pasal 2 Ayat 1 dan 2 Jo Pasal 17 UU Pemberantasan TPPO, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.Kasus ini membuka kembali luka lama: betapa perdagangan anak masih beroperasi dalam jaringan informal dan media sosial, menjerat korban dari keluarga rentan hingga pedalaman. Dan bagaimana seorang ibu seperti Sri, yang seharusnya menjadi pelindung, justru berubah menjadi pelaku.

Jejak Hitam Sri Yuliana, dari Penculikan Bilqis hingga Menjual Anak Kandung Demi Rp300 Ribu

Berita Terkait

Berita Rekomendasi