JAKARTA, REQNews - Kementerian Pertahanan mulai menyiapkan pengerahan pasukan TNI ke <a href="https://www.reqnews.com/read/news/91091/pengadilan-kejahatan-perang-gaza-serukan-israel-dikucilkan-dari-organisasi-internasional">Gaza </a>setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi pembentukan International Security Force (ISF). Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Kolonel Rico Sirait, menyebut Indonesia siap berkontribusi, namun tetap menunggu keputusan politik dari Presiden.“Pemerintah pada prinsipnya siap berkontribusi sesuai kapasitas dan pengalaman panjang Indonesia dalam misi perdamaian. Semua keputusan tetap menunggu arahan presiden,” ujar Rico, Rabu 19 November 2025.Menurut Rico, <a href="https://www.reqnews.com/read/news/91677/anggota-tni-au-tikam-pria-muda-di-makassar-diduga-selingkuhan-istri">TNI </a>saat ini masih merampungkan persiapan awal, mulai dari komposisi personel hingga kebutuhan logistik. Skema penugasan dan jadwal keberangkatan belum diputuskan. “Seluruh mekanisme masih dibahas internal <a href="https://www.reqnews.com/read/news/89277/usai-disemprot-raja-kemhan-malaysia-batal-beli-heli-tempur-black-hawk">Kemhan </a>dan TNI. Kami menunggu keputusan Presiden mengenai waktu dan bentuk kontribusi Indonesia,” katanya.Lampu hijau bagi pengerahan tersebut datang dari New York. Senin, 17 November, Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi yang digagas Amerika Serikat untuk membentuk ISF, pasukan keamanan internasional yang akan bertugas selama dua tahun di Gaza. Mandatnya mencakup pengamanan perbatasan Gaza, perlindungan warga sipil, distribusi bantuan kemanusiaan, hingga pelatihan ulang kepolisian Palestina. ISF juga ditugasi mengawasi proses pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lain.Resolusi itu didukung 13 anggota DK PBB, sementara Rusia dan Cina memilih abstain. ISF dirancang beroperasi lewat koordinasi dengan Israel dan Mesir, sebuah konfigurasi yang, menurut sejumlah diplomat, berpotensi memunculkan dinamika politik baru di kawasan.Di Jakarta, pemerintah masih menimang opsi. Indonesia memiliki rekam jejak panjang dalam misi perdamaian PBB, namun pengerahan pasukan ke Gaza berarti memasuki wilayah konflik yang paling sensitif secara geopolitik saat ini. Keputusan akhir kini menunggu di meja presiden.

TNI Siap-siap ke Gaza, Usai Dapat Sinyal Hijau dari PBB

Berita Terkait

Berita Rekomendasi