SEMARANG REQNews - Polda Jawa Tengah menempatkan perwira menengahnya, AKBP Basuki (56), dalam penempatan khusus (patsus) setelah diduga melanggar kode etik terkait kematian dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35). Basuki diketahui tinggal serumah dengan Dwinanda tanpa ikatan perkawinan yang sah.Keputusan penahanan internal itu diambil usai Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng menggelar perkara yang dipimpin Kasubbid Wabprof Bidpropam, AKBP Hendry Ibnu Indarto, bersama 11 personel lainnya, termasuk dari Bidang Hukum, Biro SDM, dan Itwasda."Penempatan khusus dijalankan selama 20 hari, mulai 19 November hingga 8 Desember 2025. Patsus dilakukan sebagai bagian dari proses pemeriksaan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan AKBP B,” ujar Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Saiful Anwar, Kamis, 20 November 2025.Saiful menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen institusi untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan objektif dan terukur.“Ini adalah langkah awal agar pemeriksaan dapat berjalan profesional, transparan, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.Ia menambahkan, Polda Jateng tidak akan berkompromi terhadap anggota yang melakukan pelanggaran. “Tidak ada pengecualian dalam penegakan aturan. Siapa pun yang terbukti melanggar akan diproses tanpa memandang pangkat maupun jabatan,” ujarnya.

AKBP Basuki Dipatsus terkait Kematian Dosen Cantik Untag Semarang

Berita Terkait

Berita Rekomendasi