JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap satu tersangka berinisial HS yang membobol situs jual beli mata uang kripto Markets.com di Bandung, Jawa Barat pada 15 September 2025.&nbsp; Wadirtipidsiber Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmadi mengatakan bahwa aksi tersebut berawal dari pelaku yang menemukan adanya kelemahan pada situs perusahaan Finalto International Limited asal London, Inggris itu.&nbsp; "Modus operandi yang digunakan oleh tersangka dalam melakukan kejahatannya adalah dengan cara memanipulasi sistem pada platform Markets.com," kata Andri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis 20 September 2025.&nbsp; Tersangka yang memiliki latar belakang sebagai distributor aksesoris dan perlengkapan komputer itu, disebut telah mengenal perdagangan mata uang kripto sejak tahun 2017.&nbsp; Selanjutnya, kata dia, setelah tersangka mengetahui adanya celah kerentanan atau anomali pada sistem input nominal fitur jual beli, pihak platform Markets.com secara sistem memberikan nominal USDT yang tertera di dalam kolom deposit sesuai angka yang di-input oleh pelaku.&nbsp; "Setelah mengetahui kerentanan pada sistem deposit tersebut, tersangka membuat empat akun fiktif atas nama Hendra, Eko Saldi, Arif Prayoga, dan Tosin," kata Andri.&nbsp; Ia mengatakan bahwa data tersebut didapatkan oleh tersangka dengan cara mencari data dalam bentuk E-KTP di website www.opensea.io.&nbsp; Selanjutnya penyidik melakukan penelusuran terhadap aliran dana serta akun-akun palsu milik pelaku. Sehingga pada akhirnya pelaku yang merupakan WNI dapat dilakukan penangkapan.&nbsp; "Akibat perbuatan tersebut, pihak perusahaan Finalto International Limited mengalami kerugian sebesar Rp6.673.440.000," katanya.&nbsp; Adapun barang bukti yang telah disita dari pelaku, di antaranya satu unit laptop, satu unit handphone, satu unit cold wallet berisikan 266.801 USDT atau ekuivalen Rp4.455.578.370.&nbsp; Kemudian satu unit kartu ATM Prioritas, satu unit CPU, serta satu buah ruko dengan luas 152 meter persegi yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.&nbsp; Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat Pasal 46 Jo Pasal 30 ayat 2 dan/atau Pasal 48 Jo Pasal 32 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).&nbsp; Dan/atau Pasal 362 KUHP, dan/atau Pasal 363 KUHP, dan/atau Pasal 82 dan Pasal 85 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Tindak Pidana Transfer Dana, dan/atau Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.&nbsp; "Adapun tersangka diancam dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp15 miliar," ujarnya. &nbsp;

Polri Tangkap Warga Bandung Pembobol Situs Jual Beli Kripto Asal London, Kerugian Rp6,6 Miliar!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi