JAKARTA, REQNews - <a href="http://www.reqnews.com/read/news/90596/mui-minta-pemerintah-indonesia-tolak-atlet-israel-di-kejuaraan-dunia-senam-di-jakarta">Majelis Ulama Indonesia (MUI)</a> resmi memiliki nakhoda baru. Dalam sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI yang digelar di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 22 November 2025, nama KH Anwar Iskandar disepakati sebagai Ketua Umum MUI periode 2025–2030. Pengumuman itu dibacakan Sekretaris Jenderal MUI periode 2020–2025, Amirsyah Tambunan, setelah formatur Munas melakukan musyawarah.“Untuk Ketua Umum, KH Anwar Iskandar,” ujar Amirsyah dalam forum pleno yang berlangsung hingga petang.Wajah NU di Pucuk Pimpinan MUITerpilihnya Kiai Anwar tak lepas dari posisinya sebagai salah satu tokoh berpengaruh di lingkungan <a href="http://www.reqnews.com/read/news/79016/polres-karawang-buru-pelaku-penyerangan-kiai-nahdlatul-ulama">Nahdlatul Ulama</a>. Selama lima tahun terakhir, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, sebuah posisi strategis yang berada langsung di bawah Ketua Dewan Pertimbangan Ma’ruf Amin. Di organisasi induknya, ia juga menduduki jabatan Wakil Rais Aam <a href="http://www.reqnews.com/read/news/91404/pp-muhammadiyah-dan-pbnu-dukung-soeharto-sebagai-pahlawan-nasional">PBNU</a> periode 2022–2027.Kiprah panjang Kiai Anwar di tubuh organisasi keislaman membuatnya dipandang sebagai figur yang mapan secara keilmuan sekaligus matang dalam pengalaman sosial-politik.Santri Keliling dari BanyuwangiLahir di Desa Berasan, Muncar, Banyuwangi, 24 April 1950, Anwar tumbuh dalam lingkungan pesantren. Ia adalah putra KH Iskandar, pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ulum. Sejak kecil, jalur hidupnya sudah diarahkan ke dunia pendidikan agama. Ia memulai pendidikan di pesantren ayahnya, sembari bersekolah formal di Madrasah Ibtidaiyah dan kemudian MTs serta MA di lingkungan yang sama.Selepas remaja, Anwar merantau ke Kediri. Pada 1967, ia menjadi santri Pondok Pesantren Lirboyo—salah satu pusat pendidikan Islam tradisional terbesar di Jawa. Di sela-sela ngaji, ia menempuh pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Tribakti Kediri hingga meraih gelar Sarjana Muda.Mendirikan Lembaga Pendidikan, Aktif di OrganisasiDengan bekal ilmu dua dekade mondok, Anwar kembali ke Kediri untuk berdakwah. Pada 1982, ia mendirikan dua yayasan pendidikan, Assa’idiyah dan Al Amin, yang kemudian berkembang menjadi lembaga pendidikan lengkap dari TK hingga SMA. Kiai Anwar masih menjadi ketua yayasan hingga kini.Sejak masa mahasiswa, ia aktif berorganisasi. Ia pernah menjabat Ketua PMII Universitas Tribakti, kemudian terlibat di tingkat pusat PMII saat melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah. Karier organisasinya terus berlanjut: pernah menjadi Ketua GP Ansor Kediri, Rais Syuriyah NU Kediri, hingga Wakil Ketua Rais Syuriyah NU Jawa Timur.Dunia politik pun sempat menjadi ladang pengabdiannya. Pada 1998, dia terpilih sebagai Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Timur dan menjadi anggota MPR Utusan Daerah Jawa Timur. Tahun 2008, ia memimpin DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) hingga partai itu dibubarkan pada 2022.Mandat Baru di MUIDengan rekam jejak panjang di pendidikan, pesantren, hingga organisasi kemasyarakatan, Kiai Anwar masuk ke pucuk pimpinan MUI dengan bekal yang tak pendek. Masa baktinya selama lima tahun ke depan akan menguji kemampuannya menjaga posisi MUI sebagai rujukan keagamaan sekaligus jembatan dialog di tengah dinamika sosial-politik yang terus berubah.

Anwar Iskandar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI, Begini Rekam Jejaknya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi