BENGKULU, REQnews - Sebuah unggahan di media sosial Threads dengan akun @animalstoriesindonesia pada Senin 24 November 2025 menjelaskan bahwa Bentang Alam Seblat (BAS) di Bengkulu yang merupakan habitat <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/80999/gajahlah-way-kambas-soroti-perlindungan-gajah-sumatera-dan-peran-masyarakat-indonesia">gajah Sumatera</a> semakin terancam.&nbsp;Seblat merupakan koridor penting bagi gajah karena lahan seluas kurang lebih 80ribu hektare ini menghubungkan dengan banyak titik hutan. Namun, saat ini hutan tinggal menyisakan 61,5 persen.“Tidak ada lagi batas yang jelas, perambahan yang menerobons ke dalam Taman Nasional Kerindi Seblat menyebabkan jalan kembali Gajah menjadi hilang,” demikian tulis di media sosial tersebut.&nbsp;Pada media sosial tersebut dijelaskan juga bahwa pembukaan hutan terjadi di kawasan yang seharusnya tidak tersentuh yaitu Hutan Produksi dan Hutan Produksi Terbatas. Tercatat 1.585 ha hutan habitat gajah hilang dalam 22 bulan dan beralih menjadi kebun sawit.&nbsp;Akibat insiden ini, populasi gajah di Seblat diperkirakan menurun drastis. Gajah semakin terisolasi dan kesulitan mencari makan.&nbsp;Peristiwa merupakan ironi karena Bentang Alam Seblat di Bengkulu selama ini dikenal sebagai rumah terakhir bagi sekitar 50 Gajah Sumatera. Dua tahun terakhir, lebih dari 2.000 hektare hutan hilang dan sebagian besar telah berubah menjadi kebun sawit.&nbsp;Sejak tahun 1990, ternyata total lahan yang hilang yaitu sekitar 25 ribu hektare.&nbsp;&nbsp;

Memilukan! Bentang Alam Seblat Jadi Kebun Sawit, Habitat Gajah di Bengkulu Terancam?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi