JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengaku belum ada agenda pemeriksaan terhadap mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait pengusutan kasus dugaan korupsi pembayaran pajak periode 2016-2020.&nbsp; "Sementara tidak ada (agenda memeriksa mantan Menkeu Sri Mulyani). Sementara," kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna pada Rabu 26 November 2025.&nbsp; Lebih lanjut, Anang menjelaskan bahwa kasus ini tak ada kaitannya dengan kebijakan pengampunan pajak (Tax Amnesty) di era kepemimpinan Sri Mulyani sebelumnya.&nbsp; "Ini kan tidak terkait dengan kebijakan Tax Amnesty, enggak ada. Ini di luar itu konteks ya," katanya.&nbsp; Ia mengatakan bahwa hingga kini penyidik Direktorat Jampidsus Kejagung telah memeriksa total 40 saksi. Meski demikian, Anang tak menjelaskan pihak yang sudah diperiksa.&nbsp; Para saksi yang diperiksa, disebut berasal dari internal pemerintah atau birokrat dan di luar pemerintah yaitu pihak swasta, termasuk orang yang sebelumnya dicekal dalam kasus ini.&nbsp; “Yang dicekal ya? Yang dicekal sudah. Sudah diperiksa. Tapi saya tidak bilang lima atau berapa ya. Cuman yang dicekal itu sudah ada diperiksa,” ujarnya.&nbsp; Diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut kasus dugaan korupsi pembayaran&nbsp;pajak&nbsp;yang diduga dilakukan salah satu oknum pegawai di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) periode 2016-2020.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Dalam kasus ini, penyidik menemukan adanya suap atau imbalan kepada oknum pegawai pajak untuk mengurangi besaran pajak yang seharusnya dibayarkan perusahaan.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Penyidik Direktorat Jampidsus Kejagung pun telah memeriksa terhadap saksi-saksi dan juga telah melakuk penggeledahan di sejumlah tempat.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Terbaru, empat orang telah dicegah untuk bepergian ke luar negeri sejak 14 November 2025 hingga 14 Mei 2026.&nbsp;Mereka adalah Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Ken Dwijugiasteadi, BNDP, HBP, KL, dan VRH.&nbsp; &nbsp;

Kejagung Sebut Kasus Korupsi Pajak Tak Terkait Kebijakan Tax Amnesty Era Menkeu Sri Mulyani

Berita Terkait

Berita Rekomendasi