HONG KONG, REQNews&nbsp; - Kobaran api dan kepulan asap hitam masih menggantung di langit Tai Po ketika petugas <a href="http://www.reqnews.com/read/news/91842/prestasi-membanggakan-pemadam-kebakaran-indonesia-tembus-final-ajang-internasional">pemadam kebakaran</a> sibuk memadamkan api. Jumlah korban tewas dalam kebakaran hebat yang menghanguskan blok apartemen Wang Fuk Court, <a href="http://www.reqnews.com/read/news/86795/kemenkes-imbau-masyarakat-menunda-perjalanan-karena-covid19-kembali-meningkat-di-singapura-dan-hong-kong">Hong Kong</a>, melonjak drastis menjadi 44 orang pada Kamis pagi, 27 November 2025. Angka ini naik tajam dari laporan awal yang hanya mencatat 14 korban jiwa.Lebih dari 279 penghuni masih dinyatakan hilang. Pemerintah setempat menyebut angka itu bisa bertambah seiring proses pencarian yang terhambat suhu panas dan puing-puing runtuhan.Kebakaran mulai melalap kompleks hunian vertikal di Distrik Tai Po itu pada Rabu sore. Tujuh dari delapan blok apartemen, masing-masing menjulang 31 lantai, habis dihantam si jago merah. Api baru mulai bisa dikendalikan pada Kamis dini hari, setelah lebih dari 700 petugas dikerahkan dalam operasi pemadaman terbesar Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir.Pemimpin Hong Kong, John Lee, dalam konferensi pers pagi hari, menyampaikan angka resmi terbaru. “Kami kehilangan terlalu banyak nyawa,” ujarnya dengan suara tertahan. Ia mengatakan 29 korban masih dirawat di rumah sakit, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong menaikkan status kebakaran ke level lima, tingkat tertinggi, sejak Kamis malam. Ratusan armada pemadam bolak-balik menyemprotkan air ke bangunan yang tinggal hitam menganga. Namun kobaran api yang menyebar cepat membuat tim penyelamat kesulitan menembus lorong-lorong yang terbakar.“Api bergerak luar biasa cepat. Kami menerima banyak panggilan darurat dari penghuni yang terjebak,” kata Chan Derek Armstrong, wakil direktur Departemen Pemadam Kebakaran Hong Kong. Beberapa warga yang tinggal di lantai tinggi dilaporkan melambaikan kain dari jendela, berharap bisa segera dievakuasi.Wang Fuk Court merupakan salah satu kompleks hunian padat di kota berpenduduk rapat itu. Dengan hampir 2.000 unit dan penghuni lebih dari 4.600 orang, gedung itu menjadi gambaran betapa risiko kebakaran di kawasan padat vertikal tak pernah benar-benar jauh.Hingga Kamis pagi, garis polisi masih membentang lebar di sekitar lokasi, sementara keluarga korban tampak saling berpelukan, menunggu kabar dari anggota keluarga yang belum ditemukan. Bagi banyak warga Hong Kong, tragedi ini menjadi salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah kota tersebut dan meninggalkan duka yang membekas dalam kehidupan urban mereka yang serba menjulang.

Ngeri! Ketika Gedung Menjulang Jadi Kubangan Api, Melalap Kompleks Hunian Vertikal di Distrik Tai Po

Berita Terkait

Berita Rekomendasi