JAKARTA, REQnews - Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Dyah Pitaloka mengkritik keras sebuah pernyataan yang menyebut bahwa tumpukan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/6403/satgas-pamtas-amankan-kayu-gelondongan-ilegal">kayu gelondongan</a> di banjir Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) merupakan kayu lapuk yang terbawa arus banjir.&nbsp;“Wooi si paling merasa paling berkuasa, hentikan bualan bahwa pohon di hutan sukarela digusur hujan,” kata Rieke di Instagram pribadinya @riekediahp pada Senin 1 Desember 2025.&nbsp;Ia menuliskan narasi bahwa tidak ada kaitannya gelondongan kayu tersebut terbesar luas karena adanya hujan lebat.&nbsp;Rieke juga mengingatkan bahwa orang tuanya adalah Kepala Suku Siberut Mentawai yang berpesan bahwa pohon-pohon habis di hutan mayoritas disebabkan manusia.&nbsp;“Ayahku Kepala Suku Siberut Mentawai. Ayah sudah tiada, tapi pesannya tak akan kulupa “pohon tak akan pernah tinggalkan hutan, kecuali manusia membunuhnya”,” demikian tulisnya.&nbsp;Pada akhir, ia mengingatkan bahwa para pejabat jangan asal bicara karena pemandangan yang terlihat pada banjir adalah bukti.&nbsp;&nbsp;

Kritik Gelondongan Kayu Penuhi Banjir, Politisi Rieke Dyah Pitaloka: Hentikan Bualan Pohon di Hutan Sukarela Digusur Hujan!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi