PALEMBANG, REQNews - Delapan hari buron, langkah Dian Saputra (35) akhirnya terhenti di sebuah tempat persembunyian di Bandung, Jawa Barat. Lelaki yang pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah toko kerupuk itu ditangkap pada Rabu, 3 Desember 2025, oleh tim gabungan Satreskrim Polrestabes Palembang dan Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera Selatan. Penangkapan itu sekaligus menutup pelarian Dian setelah aksinya menewaskan mantan majikannya sendiri, Darma Kusuma (52).Menurut Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, Dian bertindak seorang diri. Hubungannya dengan korban yang dulu pernah mempekerjakannya justru menjadi celah bagi pelaku untuk merencanakan kejahatannya. Selama dua pekan sebelum peristiwa berdarah itu, Dian diam-diam mengawasi setiap aktivitas di ruko milik Darma.“Dari penyidikan, tersangka sudah menyiapkan aksinya sejak dua minggu sebelumnya. Ia mengamati pergerakan korban, memastikan kapan ruko sepi,” ujar Nandang lewat keterangan tertulis, Kamis, 4 Desember 2025.Rencana itu dieksekusi pada Selasa malam, 25 November 2025, sekitar pukul 19.20 WIB. Dian datang sendirian, membawa sebilah celurit. Tepat ketika Darma hendak menutup rolling door ruko, Dian langsung menyerang. Serangan itu merenggut nyawa Darma di tempat.Tak berhenti di situ, Dian naik ke lantai dua. Di sana, ia bertemu istri korban, Yeni Suwandi (40). Yeni diserang dengan luka cekik di leher hingga kritis. Pelaku juga mengancam tiga orang saksi lain termasuk lansia dan anak-anak menggunakan pistol yang ia temukan di lokasi.Setelah mengobrak-abrik ruangan dan mengambil barang berharga milik keluarga itu, Dian melarikan diri. Pelarian yang ia perkirakan panjang itu ternyata hanya bertahan delapan hari sebelum ia diciduk aparat.“Dari tersangka, kami amankan celurit, satu pucuk pistol, pakaian pelaku, rekaman CCTV, dompet dan ponsel milik korban,” kata Nandang. Semua barang bukti itu kini disita untuk proses penyidikan lebih lanjut.Atas aksinya, Dian dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP, serta Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian. “Ancaman hukuman maksimalnya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup. Polda Sumsel tidak akan menoleransi kejahatan yang menimbulkan keresahan masyarakat,” tegas Nandang.Sebelumnya, pasangan suami istri Darma Kusuma dan Yeni Suwandi ditemukan menjadi korban perampokan di ruko mereka di Jalan Pengadilan Lama, 15 Ilir, Palembang. Darma tewas dengan luka menganga di leher, sementara Yeni yang sempat keluar meminta pertolongan dilarikan ke Rumah Sakit Charitas dalam kondisi kritis.

Pelarian Berakhir, Pembunuh Pemilik Toko Kerupuk di Palembang Diciduk di Bandung

Berita Terkait

Berita Rekomendasi