JAKARTA, REQnews — Upaya mempercepat pemanfaatan energi ramah lingkungan di Indonesia kembali mendapat dorongan signifikan. ISI BATT, merek resmi milik PT Mesin Uang Nusantara (PT MUN), menggandeng CS Energy untuk menawarkan skema kemitraan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah.&nbsp; Program ini dirancang untuk memperluas jaringan fasilitas pengisian, khususnya di kawasan yang selama ini belum memiliki infrastruktur kendaraan listrik yang memadai.&nbsp; Inisiatif tersebut menjadi bagian dari langkah memperkuat kesiapan Indonesia dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah menargetkan jutaan kendaraan listrik beroperasi pada 2030, tetapi pertumbuhan SPKLU hingga kini belum sepenuhnya mengimbangi peningkatan jumlah pengguna.&nbsp; Rapih Hidayat, Direktur PT MUN menekankan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur pengisian merupakan elemen kunci dalam keberhasilan transisi energi.&nbsp; “Indonesia sedang berada di tahap krusial dalam perjalanan menuju energi bersih. SPKLU merupakan struktur pendukung utama yang akan menentukan seberapa cepat masyarakat dapat beralih ke kendaraan listrik,” ujar Rapih dalam keterangan di Jakarta 8 Desember 2025.&nbsp; Rapih menjelaskan bahwa kemitraan dengan CS Energy dipilih untuk memastikan standar kualitas dan keandalan perangkat yang digunakan. Menurutnya, kombinasi kemampuan teknis CS Energy dan jaringan operasional ISI BATT memungkinkan ekspansi SPKLU dilakukan secara terukur dan efisien.&nbsp; “Melalui kerja sama ini, kami dapat menyediakan infrastruktur SPKLU yang memenuhi standar internasional, sekaligus mempercepat pemenuhan kebutuhan pengisian di sejumlah wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat,” imbuhnya.&nbsp; Ia menambahkan bahwa model kemitraan yang dibuka tidak hanya menyasar korporasi dan pemain besar industri, tetapi juga memberikan peluang bagi mereka yang berkeinginan untuk menjajal bisnis baru ini.&nbsp; “Kami ingin memastikan SPKLU tidak hanya dimiliki segelintir pelaku besar. Setiap pihak yang memiliki lokasi strategis berpeluang menjadi operator SPKLU dan turut berkontribusi dalam pengembangan energi bersih,” kata Rapih.&nbsp; Selain itu, penggunaan teknologi pengisian cepat serta sistem manajemen daya yang lebih efisien turut menjadi nilai tambah untuk meningkatkan profitabilitas pemilik usaha.&nbsp; “Perangkat ultra fast charging yang digunakan mampu mempercepat proses pengisian sekaligus menekan biaya operasional. Hal ini memberikan ruang yang lebih besar bagi pemilik usaha untuk memperoleh margin bisnis yang lebih optimal,” jelasnya.&nbsp; Rapih menegaskan bahwa pemerataan SPKLU akan menjadi faktor penting dalam mempercepat perpindahan masyarakat ke kendaraan listrik. Semakin mudah fasilitas pengisian diakses, semakin besar pula potensi adopsi mobil dan motor listrik.&nbsp; “Ketersediaan jaringan SPKLU yang luas akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ekosistem kendaraan listrik. Ini sangat berpengaruh terhadap target penurunan emisi karbon nasional,” ujar Rapih.&nbsp; Melalui ISI BATT, PT MUN menawarkan paket lengkap bagi mitra yang ingin membuka SPKLU, mulai dari pengadaan unit, pemasangan, integrasi sistem operasi dan pendampingan selama operasional.&nbsp; “Paket kemitraan kami disusun untuk memudahkan pelaku usaha masuk ke sektor ini tanpa harus menghadapi tantangan teknis yang kompleks. Kami memastikan seluruh proses berjalan transparan dan berbasis kebutuhan mitra,” tuturnya.&nbsp; Di tengah meningkatnya penetrasi kendaraan listrik dan penguatan regulasi energi bersih, sektor SPKLU dipandang sebagai peluang bisnis yang tumbuh cepat. Kolaborasi ISI BATT dan CS Energy diyakini dapat mempercepat pembangunan infrastruktur sekaligus membuka ruang investasi yang lebih luas.&nbsp; Dengan peluncuran program kemitraan ini, kedua perusahaan kembali menegaskan komitmen mendukung percepatan transformasi energi Indonesia melalui penyediaan SPKLU yang lebih merata, terjangkau, dan berkelanjutan.

ISI BATT-CS Energy Buka Peluang Kemitraan SPKLU untuk Pelaku Usaha

Berita Terkait

Berita Rekomendasi