LA PAZ, REQNews — Setelah dua tahun membeku akibat perang <a href="https://www.reqnews.com/read/news/92173/pemimpin-milisi-proisrael-di-gaza-tewas-dalam-konflik-internal">Gaza</a>, Bolivia dan Israel resmi kembali menjalin hubungan diplomatik. Pengumuman itu dirilis Kementerian Luar Negeri Bolivia pada Rabu, 10 Desember 2025, menandai babak baru setelah periode tensi politik yang berlarut.“<a href="https://www.reqnews.com/read/news/77655/dunia-internasional-kutuk-kudeta-yang-dilakukan-militer-bolivia">Bolivia </a>dan Israel telah sepenuhnya memulihkan hubungan diplomatik dan membuka tahap baru kerja sama strategis,” demikian pernyataan resmi yang dirilis pemerintah Bolivia.Dokumen normalisasi itu diteken oleh menteri luar negeri kedua negara dalam pertemuan di Washington DC, menegaskan komitmen untuk membuka kembali kanal komunikasi yang sempat tertutup.Langkah pemulihan hubungan ini melengkapi keputusan Bolivia sebelumnya yang mencabut rezim visa bagi warga negara <a href="https://www.reqnews.com/read/news/92173/pemimpin-milisi-proisrael-di-gaza-tewas-dalam-konflik-internal">Israel</a>. Isyarat pelunakan itu muncul setelah hampir dua tahun La Paz mengambil posisi keras terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.Pada 31 Oktober 2023, Bolivia menjadi salah satu negara pertama di dunia yang memutus hubungan diplomatik sebagai protes atas operasi militer Israel. Kala itu Wakil Menteri Luar Negeri, Freddy Mamani, menuding Israel melakukan pkejahatan terhadap kemanusiaan dan menyebut serangan ke Gaza sebagai tindakan “agresif dan tidak proporsional.”“Bolivia memutuskan menghentikan hubungan diplomatik sebagai bentuk kecaman atas operasi militer Israel,” ujar Mamani ketika itu.Sejarah hubungan kedua negara memang tidak selalu stabil. Bolivia sebelumnya juga pernah memutus hubungan pada 2009 di bawah Presiden Evo Morales, yang menuduh Israel melakukan tindakan brutal saat melancarkanoperasi militer di Gaza.Pemulihan hubungan kali ini menjadi penanda perubahan sikap politik luar negeri Bolivia. Meski tidak dijelaskan secara rinci faktor yang mendorong normalisasi, keputusan tersebut menunjukkan La Paz membuka ruang kerja sama di tengah dinamika konflik yang belum sepenuhnya mereda di Timur Tengah.&nbsp;

Dua Tahun Terputus, Bolivia Resmikan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Berita Terkait

Berita Rekomendasi