WASHINGTON, REQNews &nbsp;– Presiden <a href="https://www.reqnews.com/read/news/91009/kanada-bakal-kurangi-ketergantungan-pada-amerika-serikat">Amerika Serikat </a>Donald Trump memperluas daftar negara yang warganya dilarang masuk ke Amerika Serikat. Kebijakan terbaru ini diumumkan pada Selasa, 17 Desember 2025, dan mencakup larangan terhadap warga dari tujuh negara, termasuk <a href="https://www.reqnews.com/read/news/92116/washington-berpaling-trump-desak-israel-menahan-diri-terhadap-suriah">Suriah</a>.Gedung Putih menyatakan Trump telah menandatangani yang memperluas dan memperkuat pembatasan perjalanan. Kebijakan tersebut, menurut Gedung Putih, ditujukan untuk melindungi keamanan nasional dan keselamatan publik.“Pembatasan masuk diperluas bagi warga negara dari negara-negara dengan kekurangan yang terbukti, terus-menerus, dan parah dalam penyaringan, pemeriksaan, dan berbagi informasi,” demikian pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Rabu, 17 Desember 2025.Dalam kebijakan terbaru ini, larangan diberlakukan terhadap warga <a href="https://www.reqnews.com/read/news/55179/dikudeta-militer-presiden-burkina-faso-menyerah-dan-ajukan-syarat">Burkina Faso,</a> Mali, Niger, Sudan Selatan, Suriah, serta pemegang dokumen perjalanan yang dikeluarkan Otoritas Palestina. Selain itu, Amerika Serikat menerapkan larangan penuh terhadap Laos dan Sierra Leone, yang sebelumnya hanya dikenai pembatasan sebagian.Gedung Putih menyatakan larangan yang diperluas tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026. Pemerintah AS juga menjadikan tingginya pelanggaran masa tinggal visa oleh warga Suriah sebagai salah satu dasar penerapan kebijakan ini.Menurut Gedung Putih, Suriah masih menghadapi persoalan serius dalam penerbitan dokumen perjalanan dan belum memiliki sistem penyaringan dan pemeriksaan yang memadai, meskipun negara itu disebut tengah berupaya memulihkan stabilitas pascakonflik.Pada Juni lalu, Trump juga menandatangani proklamasi yang melarang masuk warga dari 12 negara serta memberlakukan pembatasan terhadap tujuh negara lainnya. Larangan tersebut berlaku bagi imigran maupun non-imigran, termasuk turis, pelajar, dan pelaku perjalanan bisnis.Selain itu, pemerintah Trump menambahkan pembatasan sebagian terhadap 15 negara lain, termasuk Nigeria. Pemerintah Nigeria membantah klaim Washington terkait dugaan penganiayaan terhadap umat Kristen dan menyebut situasi keamanan di negaranya bersifat kompleks.Sejak kembali menjabat pada Januari, Trump secara agresif memperketat kebijakan imigrasi, termasuk meningkatkan penegakan hukum di kota-kota besar dan membatasi masuknya pencari suaka di perbatasan AS-Meksiko.Perluasan larangan perjalanan ini menandai eskalasi kebijakan imigrasi pemerintah Trump, menyusul penembakan dua anggota Garda Nasional di Washington, DC, bulan lalu. Penyerang disebut merupakan warga negara Afghanistan yang masuk ke AS melalui program pemukiman kembali pada 2021.Beberapa hari setelah insiden tersebut, Trump menyatakan akan menghentikan migrasi dari negara-negara yang ia sebut sebagai “Negara Dunia Ketiga”, meski tanpa menyebutkan negara atau definisi yang jelas.

AS Tambah Daftar Larangan Perjalanan, Suriah Masuk Daftar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi