JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri mengungkap modus yang digunakan enam sindikat narkoba yang ditangkap jelang event musik Djakarta Warehouse Project (DWP di GWK Culture Park, Bali pada 12-14 Desember 2025.&nbsp; Diketahui, dalam kasus ini polisi telah menangkap sebanyak 17 orang tersangka yang terdiri dari WNI dan seorang WNA asal Peru. Para tersangka ditangkap dari enam jaringan yang berbeda.&nbsp; Dirtipidnarkoba Bareskrim Mabes Polri Brigjen Eko Hadi Santoso pun mengungkap sejumlah modus yang digunakan oleh jaringan tersebut.&nbsp; "Pertama adalah menggunakan sistem tempel dan sistem COD atau Cash on Delivery, dan juga sistem transaksi melalui perbankan," kata Eko dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin 22 Desember 2025.&nbsp; Ia menyebut bahwa sistem tempel yang digunakan yaitu di mana para pelaku peredaran narkoba akan meletakkan barang maupun uang sebagai pembayaran di suatu tempat&nbsp; "Lalu didokumentasikan melalui foto dan video serta diberikan keterangan lokasi, untuk kemudian diambil oleh penerima atau pembeli. Sistem ini bertujuan untuk menghindari pelacakan dari petugas kepolisian," katanya.&nbsp; Sistem kedua yaitu COD (Cash on Delivery) dengan cara pengirim dan penerima bertemu untuk melakukan pertukaran antara barang dan uang secara langsung.&nbsp; Sistem ketiga yaitu dengan cara sistem transaksi melalui perbankan dengan cara melakukan pembelian kepada penyedia narkoba, lalu melakukan transfer ke rekening perbankan milik penyedia narkoba atau milik orang lain yang diduga dikuasai oleh penyedia narkoba.&nbsp; "Selanjutnya barang bukti narkoba tersebut diantar ke pembeli atau diletakkan di suatu tempat oleh kurir narkoba," kata dia.&nbsp; Eko menyebut bahwa dalam pengungkapan kasus ini, para tersangka terlibat dalam jaringan lintas provinsi seperti di Jakarta, Surabaya, Bali, serta jaringan lintas negara.&nbsp; Sebanyak 17 tersangka yang ditangkap yaitu ada Gusliadi, Ardi Alfayat, Donna Fabiola, Emir Aulija, Mifrat Salim Baraba, Muslim Gerhanto Bunsu, Andrie Juned Rizky, Nathalie Putri Octavianus, Abed Nego Ginting, Gada Purba.&nbsp; Selanjutnya, ada Stephen Aldi Wattimena, Sally Augusta Porajouw, Ali Sergio, Tresilya Piga, Ni Ketut Ari Krismayanti, Ricky Chandra dan Marco Alejandro Cueva Arce (WNA).&nbsp; Barang bukti yang disita berupa&nbsp;31.009,53 gram sabu, 956,5 butir ekstasi, 23,59 gram ekstasi serbuk, 135 gram happy water, 1.077,72 gram ketamin, 33,12 gram kokain, 21,09 gram MDMA, 36,92 gram ganja, dan 3,5 butir happy five.&nbsp; Eko mengatakan bahwa penghitungan total estimasi harga apabila barang bukti tersebut beredar pada pasar gelap narkoba senilai Rp 60.508.691.680 (Rp60,5 miliar).&nbsp; "Berhasil menyelamatkan 162.202 jiwa (dari bahaya narkoba)," ujarnya.&nbsp; Atas perbuatan yang dilakukan oleh tersangka, disangkakan oleh pasal-pasal yang disesuaikan dengan perbuatan terkait dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.&nbsp; &nbsp;

Polri Jelaskan Modus Peredaran Narkoba Jelang Event DWP di Bali

Berita Terkait

Berita Rekomendasi