JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri bakal menggencarkan pengawasan secara ketat terkait dengan peredaran narkoba di tempat-tempat rawan.&nbsp; Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan bahwn operasi tersebut dilakukan untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba saat Natal 2025 dan tahun baru 2026 (Nataru).&nbsp; "Selain itu, terkait dengan kegiatan Nataru kita juga instruksikan kepada seluruh jajaran narkoba wilayah secara kumulatif dan sinergi, tentu Polri melakukan operasi Nataru," kata Eko dikutip pada Selasa 23 Desember 2025.&nbsp; Ia menyebut bahwa pihaknya juga bakal melakukan razia di tempat-tempat rawan peredaran narkoba seperti tempat hiburan. Eko memastikan menindak tegas segala upaya penyelundupan barang haram.&nbsp; "Khusus kepada jajaran narkoba akan lebih meningkatkan pengawasan dan mitigasi terhadap tempat-tempat objek wisata, tempat hiburan, atau berbagai hal yang dimungkinkan memberikan kesempatan pada kelompok-kelompok peredaran gelap narkoba memanfaatkan event tersebut," kata dia.&nbsp; Diketahui, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri sebelumnya telah menggagalkan terkait peredaran narkotika jelang acara musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2025 di Bali.&nbsp; Dalam pengungkapan kasus tersebut, Bareskrim Polri berhasil menangkap sebanyak 17 orang tersangka dari enam sindikat pengedar narkoba.&nbsp; "Jadi, menjelang acara itu dilaksanakan. Penindakan yang kami lakukan tidak berada dalam area pada saat event DWP dilaksanakan," kata Eko.&nbsp; Lebih lanjut, dari 17 orang yang ditangkap, salah satunya merupakan warga negara asing (WNA) asal Peru.&nbsp; Mereka adalah, Gusliadi, Ardi Alfayat, Donna Fabiola, Emir Aulija, Mifrat Salim Baraba, Muslim Gerhanto Bunsu, Andrie Juned Rizky, Nathalie Putri Octavianus, Abed Nego Ginting, Gada Purba.&nbsp; Selanjutnya, ada Stephen Aldi Wattimena, Sally Augusta Porajouw, Ali Sergio, Tresilya Piga, Ni Ketut Ari Krismayanti, Ricky Chandra dan Marco Alejandro Cueva Arce (WNA).&nbsp; Polisi juga masih memburu tujuh orang tersangka yang telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO), mereka yaitu ada RA, TDS, P, MDR, AGF, JHA dan IS.&nbsp; Sejumlah barang bukti yang diamankan berupa&nbsp;31.009,53 gram sabu, 956,5 butir ekstasi, 23,59 gram ekstasi serbuk, 135 gram happy water, 1.077,72 gram ketamin, 33,12 gram kokain, 21,09 gram MDMA, 36,92 gram ganja, dan 3,5 butir happy five.&nbsp; Eko menegaskan bahwa upaya penindakan ini tentunya tidak dilakukan secara tebang pilih, mulai dari hulu ke hilir, perbatasan negara hingga kota-kota besar.&nbsp; "Maupun kegiatan-kegiatan yang secara terselubung hingga pada kegiatan masyarakat yang berpotensi tinggi akan dimanfaatkan oleh jaringan peredaran gelap narkoba," ujarnya.

Polri Gencarkan Pengawasan Tempat Hiburan, Cegah Peredaran Narkoba Jelang Nataru

Berita Terkait

Berita Rekomendasi