JAKARTA, REQnews - Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan akan menindak tegas terhadap setiap oknum jaksa 'nakal' yang melakukan pelanggaran aturan hukum, termasuk di daerah.&nbsp; Hal itu dikatakan Burhanuddin merespons terkait dengan ditangkapnya sejumlah oknum jaksa yang diduga terlibat dalam kasus dugaan pemerasan di Wilayah Kalimantan Selatan, Banten hingga Bangka Tengah. "Pasti apapun saya akan tindak tegas," kata Burhanuddin kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Rabu 24 Desember 2025.&nbsp; Ia juga mengatakan bahwa tak ada lagi instruksi khusus. Namun, Burhanuddin kembali mengingatkan agar anak buahnya di daerah tak melakukan pelanggaran hukum.&nbsp; Jaksa Agung juga meminta para jaksa di daerah untuk mengingat sumpah jabatan yang telah diucapkan.&nbsp; "Enggak (ada lagi instruksi khusus) lah, kembali saya mengingatkan mereka di daerah agar tidak melakukan hal-hak yang bertentangan dengan peraturan-peraturan, dengan janji-janji mereka, janji dia kan kalau sudah diangkat dia sudah janji," katanya.&nbsp; Selain itu, Burhanuddin juga mengaku bersyukur karena telah dibantu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menindak oknum jaksa 'nakal'.&nbsp; "Saya bersyukur dibantu oleh KPK, bersyukur kita. Kan kemarin sudah melihat keadaan juga yang ditangani perkara ini dan mohon doa restunya," ujarnya.&nbsp; Diketahui, sebelumnya KPK telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap tiga oknum jaksa di Kalimantan Selatan terkait dugaan pemerasan pada 19 Desember 2025.&nbsp; Mereka adalah, Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara (HSU) Albertinus P Napitupulu (APN), Kasi Intel Kejari HSU Asis Budianto (ASB) dan Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Taruna Fariadi (TAR).&nbsp;&nbsp; Sementara itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) juga telah menetapkan tiga jaksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap warga negara asing (WNA) yang menjadi terdakwa dalam kasus Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).&nbsp;&nbsp; Tiga jaksa tersebut berinisial RZ (Redy Zulkarnaen) sebagai Kasubag Daskrimti Kejati Banten, HMK (Herdian Malda Ksastria) selaku Kasipidum Kejari Kabupaten Tangerang, RV (Rivaldo Valini) sebagai Kasi D Kejati Banten.&nbsp; Salah satu jaksa bernama RZ (Redy Zulkarnaen) sebelumnya telah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Rabu 17 Desember 2025. Namun, penanganan diserahkan ke Kejagung karena terlebih dahulu menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik).Kejagung juga menetapkan Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Tengah, Padeli sebagai tersangka dugaan korupsi penerimaan uang dalam penanganan perkara BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) bersama seorang berinisial SL.&nbsp;&nbsp; Mantan Kajari Enrekang itu diduga tak profesional dalam menangani kasus dengan meminta imbalan. Dalam kasus ini, Padeli diduga menerima uang Rp840 juta.

Jaksa Agung Pastikan Bakal Tindak Tegas Oknum Jaksa 'Nakal' di Daerah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi