JAKARTA, REQnews - Tanggal 16 November 2020 menjadi hari Senin kelabu bagi Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Ia dicopot dari jabatan Kapolda Jawa Barat karena dianggap tak melaksanakan perintah menegakkan protokol kesehatan COVID-19.
Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020 yang terbit 16 November 2020, berisi tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri, Irjen Rudy Sufahriadi dimutasi menjadi Widyaiswara Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Posisinya digantikan Asisten Kapolri bidang Logistik (Aslog), Irjen Ahmad Dofiri.
Seperti apa sosok Irjen Rudy sebenarnya? Berikut rangkuman REQnews mengutip berbagai sumber pada Selasa 17 November 2020.
Rudy Sufahriadi lahir di&nbsp;Cimahi,&nbsp;Jawa Barat,&nbsp;23 Agustus&nbsp;1965. Ia adalah seorang perwira tinggi&nbsp;Polri&nbsp;yang sejak 16 November 2020 mengemban amanat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di&nbsp;Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian&nbsp;pada tahun 1996.
Pada tahun 2004, Rudy menjalani pendidikan lanjutan di Sekolah Pimpinan Polri dan Lembaga Pertahanan Nasional pada tahun 2013.
Berbicara jenjang karir, Irjen Rudy terbilang sebagai perwira yang kerap menduduki jabatan strategis. Pada tanggal 10 November 2005, Rudy resmi menggantikan&nbsp;AKBP Soleh Hidayat&nbsp;sebagai&nbsp;Kapolres Poso.
Namun ada kisah mengerikan yang dialaminya.&nbsp;Baru dua bulan menjabat di sana, dia hampir menjadi korban penembakan teroris.&nbsp;
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Januari 2006, setelah dirinya selesai menunaikan salat subuh berjamaah di Masjid Raya Poso, Rudy ditembak dari jarak dekat oleh salah satu dari dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor RX King.
Beruntung dirinya dalam kondisi sigap dan berhasil menghindari tembakan tersebut. Rudy sendiri tidak sedang dalam pengawalan pada saat itu. Identitas kedua teroris tersebut baru terungkap bertahun-tahun kemudian.
Pelaku yang menembak Rudy adalah Enal Tao, sementara yang membawa motor adalah&nbsp;Yono Sayur. Enal tewas di Aceh pada tahun 2010, sementara Yono tewas ditembak pasukan&nbsp;Operasi Tinombala&nbsp;pada tanggal 10 November 2016.
Jabatan Rudy sebagai Kapolres kemudian digantikan oleh&nbsp;AKBP Adeni Mohan Daeng Pabali. Rudy dimutasi sebagai&nbsp;Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Ia juga pernah menjabat sebagai&nbsp;Kapolres Metro Jakarta Utara dan direktur ke&nbsp;Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Pada tanggal 1 Maret 2016, Rudy menggantikan Idham Azis&nbsp;sebagai&nbsp;Kapolda Sulawesi Tengah. Kemudian ia menjabat Kapolda Jawa Barat,
&nbsp;
Berikut Jabatan Irjen Rudy Sufahriadi di kepolisian
Komandan Peleton Brimob Kie 516 Kelapa Dua&nbsp;(1988)
Komandan Kompi Brimob Kie 5994 Kelapa Dua&nbsp;(1992)
Kepala Unit Reserse Brimob Direktorat Serse Polda Metro Jaya&nbsp;(1997)
Komandan Batalyon A Satuan Brimob Polda Papua&nbsp;(2000)
Wakil Kepala Satuan Brimob Polda Maluku&nbsp;(2001)
Wakil Kepala Satuan I Gegana Korps Brimob Polri&nbsp;(2004)
Kepala Kepolisian Resor Poso&nbsp;(2005)
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya&nbsp;(2007)
Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya&nbsp;(2007)
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara&nbsp;(2009)
Perwira Menengah Densus 88 Anti-Teror Polri&nbsp;(2010)
Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme&nbsp;(2010)
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah&nbsp;(2016)
Kepala Korps Brimob Polri&nbsp;(2018)
Asisten Operasi Kapolri&nbsp;(2019)
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat&nbsp;(2019)
Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri&nbsp;(2020)
&nbsp;
Kasus terkenal
Mutilasi 3 Siswi Kristen Poso&nbsp;(2005)
Operasi Anti-Teror Bareskrim Poso (2005&mdash;2007)
Operasi Tinombala&nbsp;(2016)
&nbsp;

Profil Irjen Rudy Sufahriadi, Pernah Ditembak Teroris hingga Dicopot Kapolri

Berita Terkait

Berita Rekomendasi