JAKARTA, REQnews -&nbsp;Jenderal peraih Bintang Mahaputera yang juga pernah menjabat sebagai&nbsp;Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) ini punya segudang prestasi. Dia adalah&nbsp;Laksamana TNI (Purn) Marsetio. Tak ayal meskipun sudah purna tugas dirinya masih mengemban jabatan strategis yakni ditunjuk sebagai&nbsp;Pelaksana tugas (Plt) Komisaris Utama Pelindo hasil merger.
Menurut pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati (Nuning), Laksamana TNI (Purn) Marsetio memang pantas menerima Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Jokowi karena kerja kerasnya membangun TNI Angkatan Laut.
Marsetio dinilai sukses membawa institusi tersebut sebagai matra laut kelas dunia (world class navy).
Ia dianggap berhasil membawa perubahan komprehensif dalam kultur korporasi TNI AL. Dia juga menggagas program pembangunan pendidikan sumber daya manusia (SDM) di AL.
Saat ini Marsetio masih aktif menjabat sebagai penasihat khusus Menko Maritim dan Investasi Bidang Hankam Maritim Luhut Binsar Panjaitan.&nbsp;Penerima penghargaan Adi Makayasa 1981 ini juga merupakan Guru Besar di Universitas Pertahanan Indonesia.
Berbagai penghargaan&nbsp;pernah diraihnya. Pada 13 Agustus 2015 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan Bintang Mahaputera di Istana Negara.
Ia merupakan lulusan terbaik Seskoal 1996 dengan tanda penghargaan Dharma Wiratama, lulusan terbaik Sesko TNI 2001, dan Lemhannas dengan tanda penghargaan Wibawa Seroja Nugraha KRA 37/2004.
Pria kelahiran Jakarta, 3 Desember 1956 ini&nbsp;juga pernah mendapatkan penghargaan medali Pengabdian Militer Dengan Pujian (Meritorious Service Medal-Military) atau Pingat Jasa Gemilang dari Pemerintah Singapura. Pemberian penghargaan itu merupakan bentuk keberhasilan Marsetio dalam membangun kerja sama dan interaksi di antara TNI AL dengan Angkatan Laut Singapura.
Ia menjabat Kepala Staf Angkatan Laut sejak 17 Desember 2012. Marsetio dikenal aktif mengikuti berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan militer maupun pendidikan umum.
Lulusan terbaik AAL Bumimoro, Surabaya ini juga mengikuti pendidikan militer di ISC Royal Naval College 1991, Royal Dutch Navy Operation School 1986 dan Operation Course Italia 2002. Dia juga menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Marsetio resmi mengakhiri kepemimpinannya sebagai KSAL pada 6 Januari 2015 . Selama bertugas, Marsetio berhasil membawa TNI AL untuk bekerja dengan visi the world class navy.
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;

Profil Laksamana Marsetio, Penerima Bintang Mahaputera yang Jadikan TNI AL Berkelas Dunia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi