JAKARTA, REQnews –&nbsp;Nama Henry Yosodiningrat belakangan ramai diperbincangkan publik karena menjadi kuasa hukum tersangka kasus peredaran gelap narkoba jenis sabu, mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa.&nbsp;Keputusannya membela tersangka narkoba banyak dipertanyakan. Mengingat sepak terjangnya di dunia narkotika.Sebelumnya Henry juga merupakan kuasa hukum dari dua terdakwa kasus Unlawful Killing Laskar FPI di KM 50, yaitu Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda M. Yusmin Ohorella.Perjuangannya membuahkan hasil hingga Maret lalu, mereka berdua akhirnya divonis bebas oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.Pria kelahiran Krui, Lampung Barat pada 1 April 1954 ini merupakan anak dari pasangan Haji Abdul Muin Dulaimi dan Hj. Hayarani. Ayahnya bergelar Kapitan Dalom Mahkota Raja, generasi XIII dari Sai Batin Marga Pugung Penengahan. Sedangkan Ibunya bergelar Batin Ayu berasal dari Pulau Pisang (Krui).&nbsp;Nama Henry bukanlah orang baru dalam dunia penegakan hukum. Henry sudah malang-melintang dikenal sebagai politikus, salah satu pengacara kondang di tanah air, juga dikenal sebagai Pendiri dan Ketua Umum (Ketum) Gerakan Anti Narkotika (Granat).Henry mendapat gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia. Ia kemudian mendapat gelar S2 dan S3 di Universitas Trisakti.&nbsp;Semasa kuliah, ia pernah menjadi Redaksi Kepala Majalah Keadilan Mahasiswa Fakultas Hukum UII, Yogyakarta. Ia juga pernah mendirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang menegakkan hak-hak politik PDI yang diberangus rezim Orba.&nbsp;Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDIP periode 2014-2019.Di dunia narkotika, Henry dikenal sebagai sosok yang sangat lantang dalam menyuarakan antinarkoba.&nbsp;Sejak 2007, ia aktif berperan memberantas penyalahgunaan narkoba.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Jadi Kuasa Hukum Teddy Minahasa, Ini Profil Henry Yosodiningrat, Pernah Bela Polisi Penembak Laskar FPI

Berita Terkait

Berita Rekomendasi