JAKARTA, REQnews - Serial berjudul<a href="https://www.reqnews.com/read/review/55606/serial-sadis-netflix-yang-lagi-trending-dahmer-dipuji-habis-penonton-tapi-dianggap-tak-empati-ke-keluarga-korban"> 'Monster: The Jeffrey Dahmer Story' </a>tengah trending dan ramai diperbincangkan para penikmat film.Tak main-main, serial ini bahkan berhasil memecahkan rekor Netflix lantaran telah ditonton hingga satu miliar jam dalam waktu dua bulan.Dilansir dari Variety, Selasa, 6 Desember 2022, serial ini menjadi tontonan Netflix ketiga yang mencapai lebih dari satu miliar jam setelah Squid Game dan Stranger Things musim keempat.Serial mengerikan ini mengangkat kisah kejahatan sadis seorang <a href="https://www.reqnews.com/read/review/51385/sinopsis-film-the-black-phone-misteri-penculikan-dan-pembunuhan-berantai-anak-anak">pembunuh berantai </a>terkenal bernama Jeffrey Dahmer yang pernah menggegerkan Amerika Serikat.Pria bernama lengkap Jeffrey Lionel Dahmer itu adalah seorang pembunuh berantai super sadis dan pelaku pelecehan seksual asal Amerika Serikat yang telah membunuh 17 pria dan remaja antara tahun 1978 hingga tahun 1991.Kebanyakan pembunuhannya terjadi antara tahun 1987 dan 1991. Pembunuhan yang dilakukan Dahmer meliputi pemerkosaan, mutilasi, nekrofilia, dan kanibalisme.Berikut rentetan fakta mengerikan tentang sosok Jeffrey Dahmer yang dihimpun dari berbagai sumber:1. Punya Masa Kecil KelamDahmer disebut-sebut memiliki masa kecil yang kelam hingga "merangsangnya" untuk tumbuh menjadi seorang pembunuh.2. Apa yang Membuat Dahmer Jadi Pembunuh Sadis?Para netizen di media sosial ramai berdiskusi di media sosial dan menyebutkan bahwa ada banyak faktor yang memicu Dahmer tumbuh menjadi psikopat sadis, di antaranya hubungan toxic di keluarga, kerusakan sel akibat obat-obat antidepresan yang dikonsumsi ibunya saat hamil, hingga kegagalan orangtuanya dalam membangun norma.3. Selain Necrophilia, Dahmer Juga Idap SplanchnophiliaDahmer mengaku menyukai sesuatu yang berkilau, dalam hal ini organ tubuh yang memiliki cairan yang membuatnya mengkilat.Psikiater menyebutkan bila Dahmer mengidap splanchnophilia, atau mudah terangsang dengan organ dalam tubuh, termasuk darah.4. Isu Psikologi, LGBT hingga RasialTak hanya tentang kejahatan mutilasi dan isu LGBT, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Dahmer juga kental dengan isu rasisme.Kebanyakan korban Dahmer didominasi etnis berwarna. Hal ini bahkan sempat memicu terjadinya aksi demontrasi warga etnis ke kepolisian dan pemerintah kota.5. Dahmer Mengaku Sadar Saat MembunuhSaat akan divonis, pengacara meminta Dahmer untuk memberikan kesaksian kalau dirinya mengalami hilang kesadaran saat melakukan semua kejahatan tersebut. Dalam artian, ia meminta Dahmer untuk ngaku kalau dia sakit jiwa biar dia tidak dihukum penjara dan mendapat rehabilitasi di RSJ.Tapi dengan santai Dahmer menolaknya karena dia mengaku kalau dia sadar dan tak sakit jiwa saat melakukannya.6. Tewas Dibunuh Teman Selnya di PenjaraSetelah di penjara di tahun 1991, Dahmer akhirnya tewas dibunuh oleh narapidana lainnya di penjara.Ada tiga spekulasi tentang penyebab dibunuhnya Dahmer, yakni pembalasan dari napi yang membela etnis kulit hitam yang dibunuh Dahmer; napi lain tak terima jika Dahmer bertobat, bahkan ia pernah ditusuk saat sedang ikut acara kerohanian di penjara; atau muak dengan banyaknya penggemar Dahmer yang mengirimkan surat hingga membuat Dahmer bertingkah jumawa di penjara.&nbsp;

Kini Trending! Rentetan Fakta Jeffrey Dahmer, Sang Pembunuh Berantai yang Idap Splanchnophilia Berakhir Dibunuh di Penjara

Berita Terkait

Berita Rekomendasi