JAKARTA, REQnews - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Wahyu Iman Santoso yang memimpin kasus pembunuhan Brigadir J, dilaporkan oleh pihak terdakwa Kuat Ma'ruf ke Komisi Yudisial (KY).Kuasa hukum Kuat Ma'ruf, Irwan Irawan mengatakan, majelis hakim diduga telah melanggar kode etik karena menyampaikan kalimat tendensius selama persidangan.Salah satunya adalah ketika Wahyu menyebut Kuat Ma'ruf buta dan tuli."Kaitannya dengan kode etik karena dalam beberapa persidangan pemeriksaan saksi banyak kalimat ketua majelis yang sangat tendensius kami lihat," kata Irwan, Senin 8 Desember 2022.Profil Wahyu Iman SantosoWahyu kini berstatus sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, menggantikan Lilil Prisbawono yang menjadi Ketua PN Kelas 1A khusus Jakarta Pusat.Dia dilantik sebagai Wakil Ketua PN Jakarta Selatan pada 9 Maret 2022 oleh Saut Pasaribu, Ketua PN Jakarta Selatan.Sebelumnya, Wahyu pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Bali, kurang dari satu tahun.Kini statusnya merupakan seorang PNS golongan Pembina Muda Utama (IV/c) dan pendidikan terakhir S2.Selain itu, Wahyu juga pernah menjadi Wakil Ketua PN Karanganyar, Jawa Tengah. Lalu, pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Tarakan dan Pengadilan Negeri Kelas 1A Batam.Beberapa tahun silam, Wahyu juga menduduki posisi sebagai Ketua Pengadilan Negeri Kelas 1B Kediri, Jawa Timur.

Profil Wahyu Iman Santoso, Hakim yang Dilaporkan Kuat Ma'ruf ke KY karena Sebut Buta-Tuli

Berita Terkait

Berita Rekomendasi