JAKARTA, REQnews - Pengunduran diri Brigjen Asep Guntur Rahayu dari jabatan Direktur Penyidikan KPK, menambah kegaduhan yang terjadi dalam polemik kasus suap Basarnas.Ketua KPK Firli Bahuri baru-baru ini menyatakan bahwa Asep masih dibutuhkan dan akan dipertahankan oleh pihaknya.Asep mengajukan penunduran diri usai KPK menangkap tangan salah satu pejabat Basarnas, yakni Letkol Afri Budi Cahyanto, yang kemudian menyeret Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi sebagai tersangka dugaan suap.Kasus ini menjadi gaduh, karena KPK dinilai menyalahi kewenangan dan para pimpinan sudah menyampaikan permohonan maaf kepada TNI.Pernyataan pengunduran diri itu disampaikan Asep di grup WhatsApp pejabat struktural KPK, setelah Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan ada kekhilafan tim penyelidik KPK dalam kegiatan tangkap tangan yang menjerat dua prajurit TNI aktif tersebut.Profil Brigjen Asep Guntur RahayuDiketahui, Asep adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1995. Ia bertugas di KPK sejak era kepemimpinan Antasari Azhar sebagai penyidik.Karirnya di Polri pun terbilang baik. Dia sempat menjabat sebagai Kapolres Cianjur dan Wakapolres Jakarta Pusat sebelum akhirnya ditugaskan di Mabes Polri.Saat ditunjuk sebagai Direktur Penyidikan KPK, Asep juga merangkap menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi menggantikan Irjen Karyoto yang dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya.Jenderal polisi bintang satu ini, diketahui memiliki kekayaan Rp2,8 miliar seperti dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diserahkan ke&nbsp;KPK&nbsp;pada 16 Februari 2023,.

Profil Brigjen Asep Guntur, Direktur Penyidikan KPK yang Mundur akibat Polemik Kasus Basarnas

Berita Terkait

Berita Rekomendasi