JAKARTA, REQnews - Konflik<a href="https://www.reqnews.com/read/news/75542/iran-vs-israel-memanas-kemenlu-pantau-keselamatan-376-wni"> Iran vs Israel </a>kian memanas dan berbuntut panjang. Kini, sosok wanita asal <a href="https://www.reqnews.com/read/news/87251/polri-kerahkan-3270-personel-amankan-laga-timnas-indonesia-vs-china-di-gbk">China</a> bernama Baoxia Liu ikut terseret.Warga China tersebut diduga menjadi pemasok senjata ke Iran hingga akhirnya kini diburu oleh Federal Bureau of Investigation (<a href="https://www.reqnews.com/read/news/86709/mantan-direktur-fbi-james-corney-diinvestigasi-atas-seruan-membunuh-donald-trump">FBI</a>). Bahkan kepala Baoxia Liu dihargai senilai 15 juta dollar AS atau setara Rp 245 miliar.Siapa saja yang mengetahui informasi apapun agar Baoxia Liu bisa ditangkap, maka akan diberikan uang tersebut.Lantas siapa sebenarnya Baoxia Liu? Melansir dari situs FBI, diketahui Liu merupakan wanita kelahiran Weifang, Shandong, China pada 10 September 1981.Wanita 44 tahun itu memiliki nama lain yakni Emily Liu dan Baojuan Liu. Ia memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut: rambut berwarna hitam dan mata berwarna coklat.Baoxia Liu menguasai Bahasa Mandarin, Kanton dan Farsi. Baoxia dilaporkan terlibat dalam produksi persenjataan Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) lewat pengadaan dan pengiriman ilegal ke Iran atas teknologi penggunaan ganda yang dikendalikan ekspor AS.Selain Baoxia Liu, ada 2 warga China lainnya yang juga dilaporkan terlibat yakni Li Yongxin dikenal dengan nama Emma Lee, Yung Yiu Wa dikenal dengan nama Stephen Yung dan Zhong Yanlai dikenal dengan nama Sydney Chung.Disebutkan, Baoxia Cs sudah beroperasi sedajk 2017 silam. Mereka memanfaatkan sejumlah perusahaan kedok di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk kirim komponen elektronik asal AS ke perusahaan-perusahaan yang terkait dengan IRGC, yang dapat digunakan dalam produksi UAV, sistem rudal balistik, dan keperluan militer lainnya.Akibatnya, komoditas asal AS yang punya kemampuan militer telah diekspor dari Amerika Serikat ke perusahaan-perusahaan yang terkait dengan IRGC seperti Shiraz Electronics Industries (SEI), Rayan Roshd Afzar, dan afiliasinya.Kemudian, IRGC menjual persenjataan militer ke pemerintah dan kelompok di negara-negara sekutu seperti Rusia, Sudan, dan Yaman.Aksi Baoxia cs dianggap sudah melanggar hukum AS dan undang-undang serta peraturan pengendalian ekspor.&nbsp;&nbsp;

Diburu FBI hingga Kepalanya Dihargai Rp 245 Miliar! Ini Profil Baoxia Liu, Warga China yang Diduga Memasok Senjata ke Iran

Berita Terkait

Berita Rekomendasi